Pembelajaran terpadu adalah sebuah pendekatan pembelajaran yang digunakan oleh guru untuk mengantar pengetahuan kepada siswa dalam bentuk yang lengkap. Ciri khas utama dari pembelajaran terpadu adalah penggabungan materi dari beberapa mata pelajaran, yang didasarkan pada topik dan tema yang ada dalam kurikulum, sesuai dengan sifat dan fungsinya.
Secara garis besar, kurikulum seni mencakup kurikulum Akademis untuk mengantarkan anak memiliki pengetahuan akademis di bidang seni, kurikulum Praktis untuk memberikan pengetahuan praktis dan mengembangkan potensi alami siswa, kurikulum Humanistik untuk mengembangkan kepribadian anak.
Berikut adalah gambaran arah pembelajaran seni yang dapat dirangkum yaitu memberikan pengalaman estetik sesuai dengan tingkat dan kemampuan kejiwaan melalui praktek berkarya seni dengan medium seni, materi pembelajaran seni mencakup berbagai cabang seni seperti seni rupa, seni tari, drama, dan sastra, yang menjadi medium pembelajaran di sekolah, siswa didekatkan dengan lingkungan sekitar sebagai obyek berkarya dalam praktek seni.Substansi pendidikan kesenian melibatkan pendidikan dan berkesenian untuk mengembangkan ranah jiwa manusia dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
1. Penyusunan Rencana Pembelajaran Terpadu
Dalam merencanakan pembelajaran terpadu, teknik penyusunan satuan acara pembelajaran terpadu seni dapat dilakukan sesuai dengan kegiatan yang direncanakan.
2. Aplikasi Pembelajaran Terpadu Seni
Jenis-jenis aplikasi pembelajaran terpadu seni meliputi:
a. Keterampilan Murni, pembelajaran terpadu murni memerlukan penataan jadwal pelajaran, perancangan bahan pelajaran berdasarkan konteks pembelajaran, pemahaman guru terhadap karakteristik siswa.
b. Keterpaduan Topik, guru dapat merancang pembelajaran terpadu dengan menentukan satu topik terlebih dahulu, yang dapat dikaitkan dengan mata pelajaran awal pada hari itu. Misalnya, pembelajaran seni tari dapat diikuti dengan pembelajaran bahasa Inggris tentang perkembangan tarian balet dalam opera Yunani.
c. Keterpaduan Konsep, keterpaduan konsep dalam pembelajaran seni lebih mengacu pada pengertian kelas rangkap dengan satu materi pelajaran seni.
d. Keterpaduan Kelas dalam Satu Mata Pelajaran, guru mengajar seni kepada beberapa kelas dalam satu waktu, sehingga beberapa kelas dapat digabung. Guru dapat mengajar materi seni rupa kepada beberapa kelas dan memberikan tugas kepada semua siswa dalam satu kelas besar.
e. Korelasi antar Mata Pelajaran, setiap mata pelajaran harus berkaitan dalam nuansa, ciri, dan teknik belajar yang sama. Misalnya, pembelajaran sejarah tentang keraton memerlukan imajinasi, sedangkan pembelajaran seni tari memperagakan pakaian adat keraton yang akan digunakan dalam pentas tari.
f. Keterampilan Tugas Kerja, langkah ini melibatkan pemberian tugas tunggal yang berkaitan dengan tiga atau empat mata pelajaran sekaligus.
g. Keterpaduan Misi atau Tujuan, guru mengajarkan keterampilan teknis dalam bidang yang bisa diselesaikan melalui beberapa jenis pelajaran, sehingga tugas dapat dipecahkan bertahap sesuai dengan sifat pembelajarannya. Misalnya, dalam pembelajaran matematika, siswa mempelajari tingkatan angka, dalam IPA mengenal bunyi logam, dan dalam musik mengenal suara serta praktek menyanyi berdasarkan nada dan irama. Tujuannya adalah memahami nilai angka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H