Mohon tunggu...
Reihan Rahadian
Reihan Rahadian Mohon Tunggu... -

menggali, melawan, tersenyum.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Nasib Para Koruptor Banten di Tangan Atut

16 April 2014   22:41 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:35 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Whistle Blower, sebuah istilah yang sering dikatakan publik apabila melihat seseorang yang dengan gamblang membongkar semua rahasia yang selama ini luput. Seperti kipas yang mengeluarkan angin, whistle blower meniupkan angin kepada yang disebutkan. Siapapun yang terkena angin dari whistle blower ini akan terkena efeknya. Apalagi, biasanya whistle blower muncul untuk mengungkap hal-hal negatif yang selama ini luput.

Ratu Atut mungkin sekarang sudah bisa dikategorikan sebagai seorang whistle blower? Alasannya jelas, setelah selama 5 bulan di anggap sebagai tukang jarah Banten, ia berencana membongkar siapa saja yang menjadi perampok rakyat di Banten. Ya, Atut memiliki posisi tawar lebih tinggi. Kenapa? Ia hanya menjadi tersangka dalam kasus Suap MK Pilkada Lebak dengan nilai kecil, yaitu 1 Miliar dan bukan kasus korupsi yang mengambil uang rakyat. Namun, ia akhirnya memutuskan menjadi whistle blower. Kemarin, saat KPK menyatakan bahwa Atut akan disidang dalam kasus Suap MK, maka pihak pengacara Atut mengatakan akan mengeluarkan semua informasi mengenai kebejatan politik di Banten, alias menjadi seorang whistle blower.

Entah kita sebagi publik awam harus mendukung siapa. Namun kali ini mungkin kita harus memuji Atut sebagai pihak yang sudah kalah. Ia memang sudah kalah, imej dirinya sudah hancur, dan mungkin saja kini ia ingin menebus atau katakanlah sedikit berbuat baik untuk membantu KPK. Jika hal yang dikatakan oleh pengacara Atut benar, maka Atut kali ini seakan memegang kartu truf dari semua rampok dan koruptor di Banten yang benar-benar mengambil uang rakyat. Siapa saja mereka? Bisa saja yang selama ini mengatakan bahwa Atut merupakan rampok, toh sekarang semuanya ada di tangan Atut nasibnya.

Sumber

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun