Mohon tunggu...
Reipuri Alayubi
Reipuri Alayubi Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Community Tolerance Indonesia

BERBUAT BAIKLAH WALAU HANYA SEBUAH KATA-KATA

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pena Perasaan

4 Maret 2023   17:05 Diperbarui: 4 Maret 2023   18:27 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jangan kau simpan lama-lama perasaan kebencian karena hal itu tidak perlu untuk dipikirkan.

Dan hal yang tidak perlu untuk diungkapkan jangan kau sebarkan Karena tidak semua orang suka atas apa yang kau Salurkan.

Perasaan tidak akan pernah bisa dibohongi oleh suatu ungkapan dan perasaan selalu jujur atas apa yang diperlakukan.

Rasa suka di atas perasaan menimbulkan suatu ungkapan dan berlanjut kepada suatu kesetiaan.

Suatu yang terhebat adalah ungkapan perasaan dan orang yang terhebat adalah orang yang bisa menerima suatu ungkapan prasaan.

Kadang perasaan begitu gundah ketika kita terlepas dari apa yang kita bilang itu indah.

Jangan kau sesali suatu perasaan sedih sebab apa yang menjadi takdirnya tidak akan terulang lagih.

Apapun hal rasa yang ada di perasaan itu semua adalah pemberian dari Tuhan atas hak ciptaan.

Terima semua pemberian dari Tuhan adalah Jalan Terbaik untuk sebuah perasaan.

Rasa sakit yang menimbulkan di atas perasaan Mungkin itu adalah sebuah ungkapan kecintaan dari Tuhan untuk hamba di dalam ketakwaan.

Bagi orang yang merasa bahwasanya kode ungkapan dari Tuhan itu ada, di titik itulah Iya selalu bercengkrama dengan bahasa hati dan perasaan.

Jangan kau pandang rendah sebuah perasaan karena di titik itulah kita bisa merasakan apa
yang manusia lain rasakan.

Tuhan menitipkan luka bagi hambanya di dalam isi perasaan asalkan manusia tahu di titik itulah Tuhan menitipkan Rindu atas ketakwaan.

Tuhan tidak menjanjikan perasaan selalu berjalan dengan apa yang kita inginkan tapi Tuhan paham semua isi perasaan atas genggaman takdir dan kebenaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun