Contohnya pornografi yang interaksinya juga terjadi secara sepihak. Selain itu, hubungan parasosial romantis yang berlebihan juga mendorong ekspektasi dan pandangan yang tidak realistis tentang suatu hubungan.
Celebrity worship adalah perasaan keterikatan yang ekstrem pada sosok selebritas. Fenomena ini sebenarnya normal bagi anak-anak dan remaja. Fenomena celebrity worship seharusnya berkurang seiring bertambahnya usia.Â
Akan tetapi, celebrity worship dapat berkembang ke tingkat yang lebih tinggi dan melibatkan unsur obsesif, kompulsif, dan kecanduan. Seiring dengan berkembangnya teknologi, hadirnya media sosial memudahkan akses informasi mengenai tokoh-tokoh selebritas. Fenomena ini telah menyebabkan beberapa orang dewasa juga terlibat dalam celebrity worship.
3. Berbahaya bagi body-image dan rasa percaya diri
Salah satu dampak negatif yang paling umum adalah mengenai body-image dan kepercayaan diri. Dampak negatif ini seringkali terjadi pada remaja perempuan.Â
Beberapa studi menunjukkan bahwa ketika menilai penampilannya (terutama mengenai aspek berat badan), remaja perempuan sering mengalami penurunan rasa percaya diri dan mereka memiliki konsep lebih buruk akan tubuhnya (body-image) ketika dibandingkan dengan teman parasosialnya.Â
Dalam hal ini, teman parasosial biasanya merujuk kepada persona di berbagai media yang diperhatikan oleh remaja, seperti misalnya influencer atau supermodel.Â
Selama beberapa dekade terakhir, para ahli psikologi telah menunjukkan bahwa gambar-gambar supermodel yang tidak realistis di berbagai majalah memiliki pengaruh dalam meningkatnya anoreksia.
4. Gambaran gaya hidup yang tidak realistis
Selain kecantikan, gaya hidup dan kekayaan juga digambarkan dengan tidak realistis dalam berbagai media yang mendorong terciptanya hubungan parasosial.Â