Mohon tunggu...
Reinhard Hutagaol
Reinhard Hutagaol Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Seorang pegawai negeri rendahan yang bergerak di bidang penegakan hukum, bercita - cita pada suatu saat bisa mewujudkan lingkungan kerja yang jujur, bersih dan berwibawa, sangat percaya bahwa Indonesia sudah menuju kearah tersebut, dan tentunya semua harus dimulai dari diri sendiri kan ? :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Psycopath Jess

5 Maret 2016   07:01 Diperbarui: 8 Maret 2016   09:01 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keterangan ayah Mirna dalam ILC Tvone, meyebutkan bahwa Jess memang lost contact dengan Mirna 2 tahun terakhir, dan ia kembali ke Jakarta seminggu sebelum kematian Mirna, Ia mencari kontak Mirna melalui sahabatnya Hani dan ia atas suruhan Jess mengatur pertemuan mereka di Grand Indonesia Mall tepatnya di Cafe Olivier.

Jess meninggalkan Mirna sesuai teori diatas "sekali tidak menjalankan fungsi, mereka dibuang, jika dia menemukan target baru, siklus akan berulang. Jika dia tidak bisa, dia pergi"

Ada Keterangan Menarik lagi dari Darmawan ayah Mirna, Ia sempat memperhatikan sosok Jessica yang turut berada di rumah sakit. Dalam beberapa kilas, menurut Darmawan Salihin, dirinya melihat ada yang aneh pada diri Jess. Keanehan itu, lanjut Darmawan, Jess terlihat tenang. Bahkan di saat rekan-rekan Mirna menangis, Jess terkesan diam. Semua teman-teman Mirna kan datang ke rumah sakit, semua menangisi cuma Jess saja yang tidak menangis, bahkan ia mendatangi Darmawan dan berkata: "Mirna cantik ya om"

Apa yang dilakukan Jess sesuai dengan terori diatas yaitu mereka tidak mempunyai empati terhadap orang lain, karena tidak ada moral dan kesucian dalam diri mereka.

Ayah Mirna Darmawan keterangannya di ILC Tvone juga menyebutkan bahwa "Mirna adalah boneka mainan dari Jess"

Seorang Psychopath memperlakukan orang-orang seperti barang konsumtif (sekaleng minuman, satu pak permen karet), mereka akan melakukan tekanan mental (tarik ulur, ancaman terselubung dan tuduhan liar) tujuannya agar emosi target menjadi mudah untuk diatur.  Dia tidak peduli apakah dia mengendalikan seseorang melalui rasa takut atau cinta, keduanya hanya berarti untuk tujuan yang sama. Setelah seseorang jatuh ke jaring, dia menjadi sangat protektif.  

Darmawan juga berkata: " Kalau Mirna tidak menikah ia tidak akan meninggal dunia".

Inilah inti pokok permasalahannya, Jess menganggap Mirna sebagai propertinya, ia mengendalikan penuh kehidupan Mirna, sampai suatu saat ia "menghilang" dari kehidupan Mirna, sebabnya sudah dijelaskan diatas,  ia "membuang" Mirna karena ada target baru, namun ketika ia kembali ia menemukan Mirna sudah menikah, kondisi ini tidak bisa diterima Jess,  Ia akan menghukum untuk usaha Mirna untuk melarikan diri, dan ia sangat terobsesi untuk menuntaskan dendamnya, dan datanglah Jess khusus ke Indonesia untuk bertemu Mirna di Cafe Olivier sehingga peristiwa pembunuhan itu terjadi.

Benarkah tulisan ini ? saya hanya menduga, kita juga harus menghormati azas Praduga tak bersalah , biarlah pengadilan yang memutuskan bersalah atau tidaknya Jess. Kita nantikan bersama.....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun