Mohon tunggu...
Reinhard PeterSchmeichel
Reinhard PeterSchmeichel Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar

saya suka bermain musik dan membuat lagu

Selanjutnya

Tutup

Music

Bagaimana Musik Membentuk Identitas Gen Z

23 Januari 2025   17:48 Diperbarui: 23 Januari 2025   17:47 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Generasi Z, atau yang sering disebut Gen Z, adalah kelompok generasi yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an. Sebagai generasi yang tumbuh dalam era digital, Gen Z memiliki hubungan yang unik dengan musik. Musik bukan hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga alat untuk mengekspresikan diri, menemukan komunitas, dan membangun identitas pribadi maupun kolektif.

Musik Sebagai Sarana Ekspresi Diri

Musik telah lama menjadi medium untuk mengekspresikan emosi dan gagasan. Bagi Gen Z, musik adalah cara untuk menunjukkan siapa mereka sebenarnya. Melalui preferensi genre, lirik yang mereka dengarkan, dan artis yang mereka idolakan, mereka dapat merepresentasikan nilai, perasaan, dan aspirasi mereka. Misalnya, banyak anggota Gen Z yang mendengarkan musik indie untuk menunjukkan kesan non-konformis, atau hip-hop untuk mengekspresikan keberanian dan pemberdayaan diri.

Platform seperti Spotify, YouTube, dan TikTok memberikan ruang bagi Gen Z untuk mengeksplorasi berbagai genre musik dari seluruh dunia. Mereka dapat membuat playlist pribadi yang mencerminkan suasana hati atau identitas mereka, serta membagikannya kepada orang lain. Dalam dunia yang serba cepat ini, musik menjadi cara untuk tetap terkoneksi dengan diri sendiri.

Musik dan Komunitas

Musik juga menjadi alat yang kuat untuk membangun komunitas. Gen Z seringkali menemukan teman sebaya dengan minat yang sama melalui musik. Fanbase artis atau band tertentu, yang sering disebut fandom, menjadi tempat di mana mereka dapat berbagi pengalaman dan menjalin hubungan.

Konser, baik yang diadakan secara langsung maupun virtual, menjadi tempat di mana Gen Z dapat merasakan kebersamaan. Acara-acara ini memberikan mereka rasa memiliki terhadap sesuatu yang lebih besar dari diri mereka sendiri. Selain itu, media sosial memudahkan mereka untuk berdiskusi tentang lagu, album, dan artis favorit, menciptakan interaksi yang mendalam dalam komunitas digital.

Musik dan Identitas Sosial

Musik sering kali merefleksikan isu-isu sosial dan politik yang relevan. Gen Z dikenal sebagai generasi yang peduli terhadap isu-isu seperti perubahan iklim, keadilan sosial, dan inklusivitas. Oleh karena itu, mereka cenderung mendukung musisi yang menyuarakan nilai-nilai ini dalam karya mereka.

Misalnya, banyak artis Gen Z seperti Billie Eilish dan Lil Nas X yang tidak hanya menciptakan musik, tetapi juga menyuarakan pesan-pesan yang menginspirasi pendengarnya. Lirik mereka sering kali membahas isu-isu seperti kesehatan mental, penerimaan diri, dan kesetaraan, yang sangat relevan bagi kehidupan Gen Z.

Peran Teknologi dalam Konsumsi Musik

Kemajuan teknologi memainkan peran besar dalam bagaimana Gen Z mengonsumsi dan terhubung dengan musik. Dengan adanya algoritma di platform streaming, mereka dapat menemukan musik baru yang sesuai dengan selera mereka. Teknologi ini juga memungkinkan mereka untuk terlibat langsung dengan artis favorit mereka melalui media sosial, menciptakan hubungan yang lebih personal.

Selain itu, TikTok telah menjadi platform utama di mana lagu-lagu viral diciptakan dan disebarkan. Banyak anggota Gen Z menggunakan platform ini untuk menciptakan konten kreatif, seperti video lip-sync, dance challenge, atau remix lagu, yang kemudian menjadi bagian dari identitas online mereka.

Riset menunjukkan bahwa musik memegang peranan penting dalam membentuk identitas Gen Z di Indonesia. Gen Z yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012 menunjukkan keterhubungan yang kuat dengan musik indie, dengan keterikatan yang lebih tinggi berkorelasi dengan pembentukan identitas yang lebih kuat ( Wulandari & Mustikasari, 2024 ). Musik pop Indonesia, sebagai produk budaya, berpotensi untuk dikemas ulang dan memperoleh pengakuan global dalam konteks seni urban ( Darlene, 2024 ).

Kesimpulan

Musik adalah elemen penting dalam kehidupan Gen Z, membentuk identitas mereka baik secara individu maupun kolektif. Melalui musik, mereka dapat mengekspresikan diri, menemukan komunitas, dan menyuarakan nilai-nilai sosial yang mereka perjuangkan. Dalam dunia yang terus berubah ini, musik tetap menjadi ruang yang aman dan penuh makna bagi generasi yang dinamis dan penuh kreativitas ini.

Referensi

Darlene. 2024. Identitas kultural musik pop Indonesia dalam konteks semi urban. Diakses January 21, 2025, https://www.kompasiana.com/eunikecla/657c73c6c57afb39ab2c0962/peran-musik-indie-terhadap-sikap-emosional-anak-muda-generasi-z?page=2&page_images=1

Wulandari & Mustikasari. 2024. Pemaknaan Musik Indie di Kalangan Gen Z dalam Perspektif Teori Osgood. Semanticschoolar. Diakses January 21, 2025 https://www.semanticscholar.org/paper/Pemaknaan-Musik-Indie-di-Kalangan-Gen-Z-dalam-Teori-Wulandari-Mustikasari/60a3f1909a70028bbe0cb24e5a1c3e61fe5ca342

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun