Mohon tunggu...
Reine Sabrina Rafiah Usman
Reine Sabrina Rafiah Usman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Halo salam kenal readers!. Saya seorang mahasiswa jurusan ilmu komunikasi di Universitas Komputer. Saya senang sekali ketika membaca novel dan juga suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Nasib Kisah Seorang Ibu, Berjuang Menghidupi dan Mencukupi Perekonomian Kebutuhan Keluarga

2 Januari 2024   11:40 Diperbarui: 16 Januari 2024   20:59 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bandung, Kompasiana - Ibu Rumah Tangga berusia 36 tahun dengan inisial (R) mempunyai cerita kehidupan yang sangat sulit, dari mulai modal jualan produk sendiri habis, ditipu teman sendiri, sampai akhirnya gagal untuk berangkat umroh. Seorang Ibu yang berusaha berjuang untuk bisa menopang Menjaga perekonomian keluarga kecilnya, selalu ingin membahagiakan orang-orang dan selalu berusaha mendapatkan uang sendiri untuk kehidupannya dengan berjualan produk cemilan agar bisa mencukupi kebutuhan di sehari-hari. Selalu bekerja keras dan mengorbankan banyak waktu istirahatnya.

Produk cemilan Bab*ng snack ditahun 2013 awal singkat cerita mulai dari nama produk dibentuk dari nama anak kedua, disaat itu (R) sedang bekerja sebagai SPG (Sales Promotion Girl) di suatu Event, dengan posisi kerja sedang hamil anak kedua. Rencana jualan buat cemilan tersebut saat break solat di mushola kepikiran karena saat jam istirahat tidak bisa keluar dari tempat kerja akhirnya harus makan di kantin, terkadang bosan dengan makanan dari kantin, maka dari itu (R) akhirnya ada inisiatif untuk membuat cemilan-cemilan produk sendiri. Cemilan produk jualan mulai dari kerupuk seblak yang bantet dengan bumbu kacang, kemudian basreng bumbu kering pedes dengan proses yang dijemur terlebih dahulu, bahkan ada juga untuk cemilan manis yaitu telur gabus manis.

Produk cemilan yang dijual oleh (R) dulu hanya di promosikan deretan diantara kalangan temen-temen SPG aja, Event di tempat kerja hanya ada di hari Jumat, Sabtu dan Minggu, seminggu sebelumnya rekan-rekan (R) sudah pesen, dan terkadang suka membawa lebih jualannya. Setelah mulai jualan di tempat kerja, “setiap hari Senin selalu ada hasil report, sambil menunggu untuk mengambil gajian kadang suka bawa jualan” Ujar (R). Beruntungnya Hasil uang dari produk kerupuk basreng bisa jadi untuk tambah-tambah kebutuhan sehari-hari.

Mulai masuk tahun 2014 kepikiran untuk lahiran, akhirnya memustuskan break dulu dari kerjaan sebagai SPG di sebuah event jadi lebih difokuskan jualan produk kerupuk basreng saja. sampai cari tempat kue di pasar pagi untuk bisa titip produk Bab*ng Snack. Pada akhirnya ada seorang reseller yang punya minimarket lokal dekat gang sekitaran Cibarengkok, Sukajadi. Penjualan di tempat tersebut dipastikan selalu dibuat seminggu bisa kirim produk 50 bungkus. Dikarenakan pasar pembelian nya banyak dari kalangan remaja yang seneng makan pedas, selain nitip di minimarket lokal tersebut, ada juga mahasiswa yang nge-kost disana ikut membeli dan jastip (Jasa titip) ke mahasiswa lain “walaupun basrengnya keras tetep enak, beda dari basreng yang lainnya” Ujar mahasiswa kost. Dari mulai ini lah berkembangnya produk cemilan (R) banyak disukai konsumen, hanya dibungkus plastik biasa saja, ditutup masih sederhana menggunakan lilin tapi tetep rapih kemasannya.

Di tahun 2017 berhenti dulu untuk berjualan sampai akhirnya mulai jenuh karena memutuskan untuk full jadi Ibu Rumah Tangga dan ngurus semuanya, Setelah itu kepikiran untuk pindah dari Sukajadi ke Kopo di bulan September. Namun banyak perbedaan di pemasaran saat di Kota Sukajadi dengan di Kopo, sampai hanya kalangan tertentu saja yang beli cemilan produk yang di jual oleh (R), karena saat pindah hanya memfokuskan jualan dan menerima sistem pesanan melalui Whatsapp saja dan pengiriman jauh kirim paket melalui JNE dan JNT.

Kost yang baru ditempati oleh (R) ini dekat dengan sebuah warung, pemilik dari warung tersebut meminta dari produk cemilan (R) untuk disimpan dan dibantu untuk dijual di warungnya dan laku banyak pemasukan awal 10 bungkus 2 hari sudah habis. Namun tidak berjalan lama setelah pemasukan produk cemilan yang ke 3 dan ke 4 pemilik warung tersebut curi ide dan resep buat produk cemilan yang sama, bahkan produk cemilan punya (R) yang awalnya dikira habis ternyata di sembunyikan di rak paling bawah.

Sampai di tahun 2021 reseller yang membantu pemasaran produk cemilan dari (R), kebanyakan temen dekatnya ada yang tidak bayar, ada juga yang minjam uang atas nama (R) untuk modal buat arisan abis dan malah jadi nanggung utang-utang semuanya, ditipu teman dekat berkedok ingin bantu sesama penjual, dan bahkan ada yang konsumen yang ngambil banyak barang tapi hanya “sekarang kalau bisa bisnis ya bisnis, temen ya temen, jangan ngasih yang cuman gratisan aja atau bahkan sampai karena temen dekat minta harga diskon” Ujar (R).

Terkadang seseorang yang dapat menghancurkan kita dengan cara menipu bukan dari orang lain atau orang yang tidak dikenal, tetapi orang terdekat lah yang bisa jadi saingan kita untuk kedepannya. Harus bisa memilih mana uang yang dijadikan sebagai modal jualan agar bisa berputar, karena hitungan awal dan berapa harga minimal tetap aman untuk dijual. Kalau kita bikin suatu produk jangan mati karena ada yang nawar, nanti akan ketemu tempat pemasaran yang pas untuk kita bisa berkembang, “jangan sampai ganti atau nurunin harga kualitas bahan hanya karena ditawar murah, tetap bertahan dengan yang sudah di yakini” Ujar pesan yang disampaikan (R).

Pada saat ini kondisi perekonomian penghasilan yang di dapat dari (R) sangat kurang, bahkan harus menghidupi 2 anak dan 3 adiknya. Penjualan awal-awal penghasilan sangat bagus dan bahkan bisa terpenuhi semuanya , tetapi di tahun 2023 mulai drop dan belum pulih sampai sekarang dikarenakan tidak ada modal untuk lanjutkan penjualan snack dan (R) disaat itu kondisinya sedang tidak sehat. Dulu seminggu bisa dapet penghasilan sebesar 1 - 1,5jt an saja dan penghasilan tersebut sudah termasuk laba bersih, tetapi untuk sekarang penghasilan nol tidak ada sama sekali.

Penghasilan dari suami (R) juga bisa dikatakan minus untuk membantu perekonomian keluarga, karena outsourching UMR pot pajak yayasan ditambah masih ngontrak. Jadinya kebanyakan yang membantu perekonomian keluarga 1/3 dari penghasilan (R) untuk semua kebutuhan. Kesedihan yang dialami dari (R) saat menghadapi pembeli yang pembayarannya tersendat dan cenderung banyakk yang kabur saat masih memakai sistem konsinyasi atau kerjasama penjualan yang dimana satu pihak menitipkan barang penjualannya untuk dijualkan oleh pihak lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun