Semarang (6/8/2021), di tengah pandemi dan pemberlakuan PPKM di Indonesia tidak menghalangi mahasiswa KKN UNDIP untuk berani berinovasi dalam kegiatan KKN. Melalui program COVID-19 dan Sustainable Development Goals (SDGs), mahasiswa KKN UNDIP berhasil memberikan sesuatu yang bermanfaat untuk masyarakat RW 3 Kelurahan Sawahbesar, Kota Semarang.
Meningkatnya kasus COVID-19 sejak Juni 2021 disebabkan oleh varian baru yang penularannya lebih cepat dibandingkan sebelumnya. Saat ini, meskipun pemerintah sudah menyediakan vaksin untuk membantu mengatasi penyebaran virus COVID-19, masyarakat dianjurkan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.Â
Salah satu cara memutus rantai penularan COVID-19 adalah dengan menjaga kebersihan melalui rutin mencuci tangan dan mengurangi kontak langsung dengan benda. Oleh karena itu, mahasiswa KKN UNDIP melakukan program berupa pembuatan wastafel touchless, yaitu wastafel berbasis sensor sehingga mampu mengurangi kontak terhadap benda dan resiko penularan COVID-19.
Wastafel touchless ini dibuat dari bahan body melalui bahan sederhana yang gampang dijumpai, yaitu pipa paralon PVC dan corong plastik, sedangkan krannya sendiri menggunakan kran sensor khusus yang mampu mendeteksi tangan pengguna. Sensor yang digunakan adalah sensor elektrik yang terbuat dari rakitan kran valve elektrik, sensor halangan, relay modul, dan power supply.Â
Penggunaannya sangat sederhana, ketika wastafel disambungkan dengan daya listrik, sensor akan langsung aktif sehingga ketika pengguna menghadapkan tangannya terhadap sensor, air dari keran akan mengalir secara otomatis sehingga pengguna dapat mencuci tangan tanpa adanya sentuhan terhadap wastafel.
Untuk program kedua, yaitu program SDGs, mahasiswa KKN UNDIP melakukan program edukasi pengelolaan minyak jelantah dan sampah plastik kepada pedagang makanan di RW.03 Kelurahan Sawahbesar. Â Selama ini, masyarakat Indonesia menerapkan kebiasaan langsung membuang minyak jelantah ke lingkungan sehabis menggoreng makanan.Â
Tanpa disadari, minyak goreng bekas adalah salah satu  jenis limbah yang mengkhawatirkan.  Edukasi bertema sampah plastik juga diangkat karena Indonesia yang menjadi penghasil sampah plastik laut terbesar kedua di dunia.
 Padahal, sampah plastik juga menyebabkan dampak yang sangat buruk bagi lingkungan, bahkan berpengaruh bagi kesehatan manusia melalui rantai makanan. Maka, edukasi kepada pedagang makanan dilakukan dengan pertimbangan profesi ini melibatkan penggunaan minyak goreng dan plastik yang tidak sedikit.
Harapan mahasiswa KKN UNDIP dengan dilakukannya program ini adalah wastafel sederhana yang diberikan dapat membantu warga RW.03 Kelurahan Sawahbesar dalam upaya pemutusan rantai COVID-19 dan memberikan fasilitas yang dapat memudahkan warga dalam mencuci tangan dengan baik dan aman. Sedangkan, edukasi limbah melalui para pedagang makanan diharapkan dapat membantu upaya pemerintah, sehingga sampah Indonesia pun semakin terkelola sebagaimana seharusnya dan mampu menyelamatkan lingkungan yang terus-menerus menimbulkan kekhawatiran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H