Mohon tunggu...
Reinata Zahra Sofiana
Reinata Zahra Sofiana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa penerima Beasiswa Prestasi Institut Pariwisata Trisakti 2023

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Sourdough: Sejarah, Proses Pembuatan, dan Manfaat

28 April 2024   22:48 Diperbarui: 28 April 2024   23:01 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sourdough adalah jenis roti yang terbuat dari adonan fermentasi alami yang menggunakan kultur bakteri dan ragi liar. Roti sourdough terkenal karena rasa asamnya yang khas dan teksturnya yang lembut. Artikel ini akan menjelaskan sejarah sourdough, proses pembuatannya, dan manfaatnya.

Sejarah Sourdough

Sourdough memiliki sejarah panjang yang telah ada sejak zaman kuno. Praktik membuat roti dengan fermentasi alami telah ditemukan dalam budaya-budaya kuno di berbagai belahan dunia, termasuk Mesir Kuno, Yunani, dan Romawi. Pada masa lalu, fermentasi alami adalah satu-satunya cara untuk menghasilkan roti karena ragi komersial belum ada.

Proses Pembuatan Sourdough

  1. Pemula (Starter): Proses pembuatan sourdough dimulai dengan membuat pemula, juga dikenal sebagai "starter" atau "mother dough". Pemula terbuat dari campuran tepung dan air yang dibiarkan terfermentasi selama beberapa hari hingga kultur bakteri dan ragi liar berkembang.

  2. Pengembangan Adonan: Setelah pemula siap, adonan utama dibuat dengan mencampurkan pemula dengan tepung dan air. Adonan kemudian dibiarkan fermentasi selama beberapa jam atau bahkan semalam, tergantung pada resep dan kondisi lingkungan.

  3. Pengulangan dan Pencetakan: Proses pembuatan sourdough melibatkan serangkaian pengulangan, yaitu pemadatan dan pengulangan adonan untuk menghasilkan struktur gluten yang kuat dan tekstur yang lebih baik. Setelah itu, adonan dipotong-potong dan dibentuk sesuai keinginan sebelum dibiarkan untuk fermentasi terakhir.

  4. Panggang: Setelah fermentasi terakhir selesai, roti sourdough siap dipanggang. Biasanya dipanggang dalam oven dengan suhu tinggi untuk menghasilkan kerak yang renyah dan empuk di dalam.

Manfaat Sourdough

  1. Rasa dan Aroma: Sourdough memiliki rasa asam yang khas dan aroma yang menarik, memberikan pengalaman makan yang unik dan memuaskan.

  2. Pengembangan Pencernaan: Kultur bakteri yang hadir dalam sourdough dapat membantu meningkatkan kesehatan pencernaan dengan meningkatkan biodiversitas mikroba dalam saluran pencernaan.

  3. Nutrisi yang Lebih Baik: Proses fermentasi dalam sourdough dapat meningkatkan ketersediaan nutrisi dalam tepung, termasuk peningkatan kadar asam amino, mineral, dan antioksidan.

  4. Rendah Glikemik: Roti sourdough memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan dengan roti konvensional, sehingga membantu menjaga kadar gula darah yang stabil.

  5. Toleransi Gluten: Beberapa orang dengan sensitivitas gluten melaporkan bahwa mereka lebih mudah mentoleransi roti sourdough dibandingkan dengan roti komersial karena proses fermentasi yang panjang dapat merombak sebagian besar gluten dalam tepung.

Macam-Macam Sourdough

Ada beberapa macam sourdough yang berbeda tergantung pada jenis tepung yang digunakan, teknik fermentasi, atau tambahan bahan-bahan khusus. Berikut beberapa macam sourdough yang umum:

1. Sourdough Tepung Gandum Utuh (Whole Wheat Sourdough)

Roti sourdough ini terbuat dari tepung gandum utuh, yang berarti tepung tersebut masih mengandung semua bagian dari gandum, termasuk bagian luarnya yang kaya akan serat. Sourdough dengan tepung gandum utuh cenderung memiliki rasa yang lebih kaya dan tekstur yang lebih berat.

2. Sourdough Tepung Rye

Roti sourdough yang terbuat dari tepung rye memiliki rasa yang lebih khas dan cenderung lebih asam daripada roti sourdough yang terbuat dari tepung gandum. Tepung rye juga cenderung menghasilkan roti yang lebih padat dan berkerak yang kuat.

3. Sourdough dengan Tepung Multigrain

Sourdough dengan tepung multigrain adalah roti yang terbuat dari campuran berbagai jenis tepung, seperti gandum, gandum utuh, gandum hitam, atau gandum barley. Campuran tepung ini memberikan roti dengan rasa yang lebih kompleks dan tekstur yang berbeda-beda.

4. Sourdough dengan Tepung Spelt

Roti sourdough yang terbuat dari tepung spelt memiliki rasa yang unik dan lembut. Tepung spelt adalah salah satu jenis gandum kuno yang memiliki sifat gluten yang berbeda dengan gandum modern, sehingga menghasilkan roti dengan tekstur yang lebih padat dan khas.

5. Sourdough dengan Tambahan Bahan Khusus

Beberapa roti sourdough dapat diperkaya dengan tambahan bahan-bahan khusus, seperti biji-bijian, kacang-kacangan, atau buah-buahan kering. Tambahan-tambahan ini dapat memberikan rasa dan tekstur yang lebih beragam pada roti sourdough.

6. Sourdough dengan Fermentasi Lama (Long Fermentation Sourdough)

Roti sourdough dengan fermentasi yang panjang memiliki waktu fermentasi yang lebih lama dari biasanya, yang bisa mencapai 24 jam atau lebih. Proses fermentasi yang panjang ini dapat menghasilkan roti dengan rasa yang lebih kompleks dan struktur yang lebih empuk.

Setiap jenis sourdough memiliki karakteristik yang unik, termasuk rasa, aroma, tekstur, dan nutrisi. Percobaan dengan berbagai jenis tepung dan teknik fermentasi dapat menghasilkan hasil yang beragam dan memuaskan.

Sourdough bukan hanya sekadar roti, tetapi juga merupakan warisan budaya yang berharga dan penting dalam sejarah pangan manusia. Dengan kombinasi rasa yang unik, manfaat kesehatan, dan proses pembuatan yang menarik, sourdough terus menjadi favorit di seluruh dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun