Meminimalisir "Growing Pains"
Pertama, kita dapat belajar dari kasus China. Komitmen China untuk menginvestasikan dananya dalam urban infrastructure telah membantu untuk menurunkan dampak negatif dari adanya laju urbanisasi yang masif. Sebagai gambaran, proporsi belanja infrastruktur terhadap PDB Indonesia ada di kisaran 3-4 persen sedangkan di China 12-15 persen.
Kedua, untuk menjaga ketahanan pangan maka pemerintah wajib meningkatkan produktivitas pertanian dan menjaga keberlangsungan profesi di sektor pertanian. Di Indonesia sebenarnya konsep-konsep ketahanan pangan sudah cukup banyak dihasilkan. Namun tidak ada komitmen pusat-daerah yang kuat serta adanya "keengganan" secara akut dalam proses menjaga ketahanan pangan.
Ketiga, pemerintah harus memberikan ruang bagi masyarakat perkotaan dan pedesaan secara adil untuk berpartisipasi dalam membentuk kebijakan publik agar kebijakan ekonomi dan pembangunan tidak "urban bias".
Harapannya di tahun 2025, proses urbanisasi yang ada nanti dapat meningkatkan produktivitas perekonomian sebagai pijakan untuk menggapai Indonesia Emas 2045, siapapun pemimpinnya nanti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H