Mohon tunggu...
Reinardus Suryandaru
Reinardus Suryandaru Mohon Tunggu... -

Pengamat Ekonomi, Awardee LPDP Indonesia 2015

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Gairah Urbanisasi Dalam Perspektif Ekonomi

13 November 2018   09:36 Diperbarui: 13 November 2018   09:55 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Meminimalisir "Growing Pains"
Pertama, kita dapat belajar dari kasus China. Komitmen China untuk menginvestasikan dananya dalam urban infrastructure telah membantu untuk menurunkan dampak negatif dari adanya laju urbanisasi yang masif. Sebagai gambaran, proporsi belanja infrastruktur terhadap PDB Indonesia ada di kisaran 3-4 persen sedangkan di China 12-15 persen.

Kedua, untuk menjaga ketahanan pangan maka pemerintah wajib meningkatkan produktivitas pertanian dan menjaga keberlangsungan profesi di sektor pertanian. Di Indonesia sebenarnya konsep-konsep ketahanan pangan sudah cukup banyak dihasilkan. Namun tidak ada komitmen pusat-daerah yang kuat serta adanya "keengganan" secara akut dalam proses menjaga ketahanan pangan.

Ketiga, pemerintah harus memberikan ruang bagi masyarakat perkotaan dan pedesaan secara adil untuk berpartisipasi dalam membentuk kebijakan publik agar kebijakan ekonomi dan pembangunan tidak "urban bias".

Harapannya di tahun 2025, proses urbanisasi yang ada nanti dapat meningkatkan produktivitas perekonomian sebagai pijakan untuk menggapai Indonesia Emas 2045, siapapun pemimpinnya nanti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun