Mohon tunggu...
Alexander Reinaldo
Alexander Reinaldo Mohon Tunggu... Desainer - Marcom Spv

Profesi saya adalah sebagai marketing communication yang mempunyai basic sebagai desainer.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pemerintah Harus Menggalakkan Kembali Ajaran Kewarganegaraan di Negeri Ini

13 Desember 2023   13:44 Diperbarui: 13 Desember 2023   15:30 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
( Sumber Gambar : Freepik.com)

Indonesia, dengan keberagaman budaya dan nilai-nilai luhur yang kaya, sedang menghadapi tantangan nyata: semakin berkurangnya tata krama dan etika di berbagai lapisan masyarakat. Meskipun kita hidup di era modern yang dinamis, menjaga dan melestarikan nilai-nilai ini tetaplah krusial untuk membentuk masyarakat yang harmonis dan beradab. Mari kita telaah lebih dalam mengenai tren ini dan upaya yang dapat kita lakukan untuk memperbaiki arahnya.

1. Hilangnya Rasa Hormat Terhadap Sesama:
Tata krama dan etika erat kaitannya dengan rasa hormat terhadap sesama. Sayangnya, kita sering melihat penurunan ini dalam berbagai interaksi sehari-hari. Dari ruang publik hingga dunia maya, rasa hormat tampaknya semakin terpinggirkan, meninggalkan celah untuk konflik dan ketidaknyamanan. Seperti contohnya seringkali terjadi bullying disekolah, dan pemukulan terhadap guru disekolah.

2. Menurunnya Tingkat Kesusilaan:
Bentuk tata krama dan etika yang menurun juga tercermin dalam tingkat kesusilaan yang semakin rendah. Contoh seperti pelecehan verbal, tindakan tidak etis di tempat kerja, dan perilaku merugikan lainnya semakin banyak terjadi, menghancurkan pondasi masyarakat yang seharusnya saling mendukung.

3. Kondisi Lalu Lintas yang Kacau:
Lalu lintas kota yang semakin kacau menjadi contoh lain dari hilangnya tata krama. Ketidakpatuhan terhadap aturan, perilaku agresif di jalan, dan kurangnya kesadaran terhadap pengguna jalan lainnya semakin menjadi-jadi, meninggalkan dampak negatif pada keamanan dan kenyamanan bersama. Contohnya menerobos lampu merah dan lawan arus di jalanan umum.

4. Tidak Peduli terhadap Lingkungan:
Etika juga mencakup kepedulian terhadap lingkungan. Sayangnya, kesadaran akan pentingnya lingkungan semakin berkurang. Pembuangan sampah sembarangan, penggunaan sumber daya alam secara tidak bertanggung jawab, dan kurangnya kesadaran akan dampak kerusakan lingkungan. Contohnya seperti penebangan pohon di hutan secara liar, buang limbah sembarangan, pemakaian listrik dan air secara berlebihan, dan lainnya.

5. Pembajakan Budaya:
Pembajakan budaya, baik dalam bentuk perilaku, gaya hidup, atau bahkan bahasa, turut memperparah masalah ini. Hilangnya rasa hormat terhadap kekayaan budaya lokal dan tradisi melemahkan pondasi masyarakat yang kuat. Contohnya pengaplikasian budaya asing ke Indonesia, penyampuran bahasa lokal dengan bahasa asing, dan lainnya.

Bagaimana Mengembalikan Kebudayaan Tata Krama dan Etika?

1. Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat: Membuat pendidikan tentang tata krama dan etika sebagai bagian integral dari kurikulum sekolah dan mengadakan kampanye kesadaran masyarakat untuk mengingatkan pentingnya nilai-nilai ini.

2. Peran Keluarga: Keluarga memiliki peran sentral dalam membentuk karakter anak-anak. Oleh karena itu, perlu ada pendekatan yang kuat dalam mendukung peran keluarga untuk menerapkan tata krama dan etika.

3 .Keterlibatan Komunitas: Mendorong partisipasi aktif komunitas dalam mendidik dan menciptakan lingkungan yang mendukung tata krama. Ini bisa melibatkan kegiatan sosial, keagamaan, atau bahkan kerja sama antarwarga untuk membangun norma-norma positif.

4. Penegakan Hukum yang Konsisten: Menegakkan hukum dengan konsisten terhadap pelanggaran etika dan tata krama. Hal ini dapat membentuk norma-norma sosial dan memberikan sinyal kuat tentang pentingnya menghormati nilai-nilai bersama.

5. Kampanye Media yang Positif: Media memiliki peran besar dalam membentuk opini masyarakat. Kampanye positif yang mendorong tata krama dan etika dapat membentuk pola pikir yang lebih baik.

Melalui langkah-langkah ini, kita dapat memulihkan dan memperbaharui tata krama dan etika di Indonesia. Dengan kesadaran dan upaya bersama, kita dapat membentuk masyarakat yang adil, hormat-menghormati, dan berlandaskan nilai-nilai kearifan lokal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun