Mohon tunggu...
Alexander Reinaldo
Alexander Reinaldo Mohon Tunggu... Desainer - Marcom Spv

Profesi saya adalah sebagai marketing communication yang mempunyai basic sebagai desainer.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jerusalem: Kisah Panjang Sebuah Kota yang Penuh Makna!

4 Desember 2023   11:05 Diperbarui: 4 Desember 2023   11:16 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar dibuat oleh AI ( Visual Kota Jerusalem )

Jerusalem - nama kota ini selalu menjadi saksi sejarah umat Kristen, Yahudi dan Muslim, sejak berabad-abad sengketa yang tidak pernah selesai bagaikan kutukan abadi.

Dalam bahasa Ibrani disebut Yerushalayim dan dalam bahasa Arab disebut al-Quds, Yerusalem merupakan salah satu kota tertua di dunia. Di masa lalu, kota ini pernah berulang kali direbut, ditaklukan, dihancurkan dan dibangun kembali oleh berbagai pihak, dan seakan setiap lapisan buminya mengungkapkan berbagai potongan sejarah masa lalu.

Zaman Kuno:

Ribuan tahun yang lalu, di bukit-bukit batu tandus di Timur Tengah, sebuah kota mulai tumbuh. Itu adalah Jerusalem, tempat yang akan menjadi pusat spiritual bagi tiga agama besar dunia. Pada abad ke-10 SM, Raja Daud mendirikan kota ini sebagai ibu kota Kerajaan Israel, dan putranya, Raja Salomo, membangun Bait Suci Pertama di bukit Sion.

Zaman Romawi:

Namun, pada tahun 586 SM, Bait Suci tersebut hancur oleh pasukan Babel, dan penduduknya diasingkan. Jerusalem merasakan sentuhan berbagai kekaisaran, termasuk Kekaisaran Romawi yang menguasainya pada abad pertama Masehi. Itu adalah kota di mana Yesus Kristus mengajar dan melakukan mukjizat, dan di sinilah tempat terjadinya penyaliban dan kebangkitan-Nya.

Zaman Bizantium dan Islam:

Setelah masa Romawi, Bizantium menguasai Jerusalem hingga abad ke-7 ketika kota ini ditaklukkan oleh pasukan Islam di bawah pimpinan Khalifah Umar. Jerusalem menjadi tempat penting dalam sejarah Islam dan merupakan tempat ketiga yang paling suci setelah Mekkah dan Madinah. Pada masa ini, Dome of the Rock dan Al-Aqsa Mosque dibangun di Bukit Bait Suci.

Zaman Salib:

Selama Abad Pertengahan, Jerusalem menjadi pusat konflik selama Perang Salib antara umat Kristen dan Islam. Kota ini berpindah tangan beberapa kali antara pasukan Salib Kristen dan pasukan Islam. Salah satu peristiwa terkenal adalah penaklukan kembali Jerusalem oleh Salahuddin Al-Ayyubi pada tahun 1187.

Zaman Kesultanan Utsmaniyah:

Jerusalem menjadi bagian dari Kesultanan Utsmaniyah pada awal abad ke-16 dan tetap berada di bawah kekuasaannya hingga akhir Perang Dunia I. Pada tahun 1917, pasukan Inggris di bawah Jenderal Allenby merebut Jerusalem dari Kesultanan Utsmaniyah.

Zaman Modern:

Setelah Perang Dunia I, Jerusalem menjadi bagian dari Mandat Britania di Palestina. Kemudian, pada tahun 1948, negara Israel didirikan, dan Jerusalem menjadi ibu kotanya. Namun, perbatasan kota dibagi antara Israel dan Yordania.

Peristiwa Kontemporer:

Jerusalem tetap menjadi pusat ketegangan dan konflik antara Israel dan Palestina. Peristiwa seperti Perang Enam Hari pada tahun 1967 membawa sebagian besar Jerusalem ke bawah kendali Israel, termasuk Timur Yerusalem yang sebelumnya dikuasai Yordania.

Hari Ini:

Jerusalem terus menjadi kota yang memikat, menciptakan keseimbangan antara masa lalu dan masa kini. Kota ini merangkul keanekaragaman agama, budaya, dan sejarahnya yang luar biasa. Dengan situs-situs suci, pasar yang ramai, dan arsitektur yang memukau, Jerusalem menjadi destinasi yang abadi bagi pencari pengetahuan dan para peziarah.

Sejarah Jerusalem adalah sejarah perubahan, ketegangan, dan ketahanan. Kota ini, dengan segala kompleksitasnya, terus menjadi tempat yang memberikan inspirasi dan refleksi mendalam bagi setiap orang yang mengunjunginya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun