Mohon tunggu...
reina aqila
reina aqila Mohon Tunggu... Seniman - Pelajar

imigran gelap yang haus akan diksi, menyusup dalam larik bait, dan menjadikannya sajak klasik. masuklah dan mari menyelami mahkota sastra. aku, kamu, dan puisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kelimun Singgasana

2 Januari 2023   18:33 Diperbarui: 2 Januari 2023   19:05 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meraba bentala dalam bunga tidur huru-hara

Melihat terciptanya awal cempera

Ruang ini keji dan tak bena

Kelimun singgasana dibuat gelap mata

Alhasil berjuta kali rakyat meneriakan angkara murka

Tetapi mereka tetap berpangku tangan tanpa logika

Sudah lama memasang mata dan terbuka

Sayang makhluk apatis senantiasa hirap akan peka

Melirik jengah, menunggu mati

Ingin berharap, apa daya sudah didamik kenistaan

Lantaran obsesi busuk menganak pinak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun