Bak selebritis dengan daya pikat foto Brad Pritt ganteng berambut pirang, PK berhasil memikat begitu banyak orang, mencuri hati para pembaca Kompasiana, para Kompasianers, mulai dari kaum ibu-ibu, anak-anak muda (sering menjadi ‘sasaran’ empuk PK memposting tulisannya). Kaum usia lanjut juga tak ketinggalan, terpikat dengan gaya tulisan PK seperti Pak Tjiptadinata Effendi, Kompasianers senior yang amat aku hormati dan segani dan tak lupa diriku sendiri juga terpikat, berusaha untuk menjadi murid PK, meskipun PK tak pernah menyebutku sebagai muridnya secara tertulis, jelas dan transparan. Makanya di judul atas ada tanda kutipnya.
Â
Sudahlah RH, tak perlu berpanjang lebar disini segera utarakan saja maksud tulisanmu ini. Untuk sebagian Kompasianers yang kurang bersabar, mohon dimaklumkan saja, ini tulisanku, ini ceritaku, jika sudah bosan dan tidak berkenan silahkan berhenti sejenak dan lanjutkan saja sesuka hati, kapanpun Anda mau.
Â
Siapakah GT yang kau maksudkan, RH? Gayus Tambunan? Tepat sekali, kawan, GT adalah singkatan namanya. GT adalah maling, semua orang sudah tahu, maling duit negara alias koruptor, sudah tertangkap dan sedang menjalani masa hukuman.
Â
Terus, RH pernah kenal atau bertemu dengan GT? Tentu saja tidak, selama ini hanya melihat dan mendengar berita GT di media massa, seandainya RH berjumpa dengan GT, bersalaman dengan GT, duduk makan semeja dengan GT, RH juga tidak akan pernah tahu siapa itu GT kalo GT tidak memperkenalkan dirinya sebagai GT. Mungkin muka boleh mirip, mungkin postur tubuh mirip, yang jelas GT bukan selebritis dan RH tak pernah tertarik dengan berita/gossip selebritis.
Â
Terus, RH pernah kenal atau bertemu dengan PK? Tentu saja tidak, selama ini hanya membaca dan tulisan PK di Kompasiana, seandainya RH berjumpa dengan PK, bersalaman dengan PK, duduk makan semeja dengan PK, RH juga tidak akan pernah tahu siapa itu PK kalo PK tidak memperkenalkan dirinya sebagai PK. Mungkin muka mirip Bradd Pritt, mungkin postur tubuh mirip Bradd Pritt, yang jelas PK selebritis Kompasiana dan RH hanya berusaha menjadi muridnya, itu saja.
Â