Mohon tunggu...
Reidnash Heesa
Reidnash Heesa Mohon Tunggu... Insinyur - Mohon Tunggu....

Penjelajah | Penikmat Sajak | Pecinta Rembulan | Pejalan Kaki

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ayah, Lelakiku

14 Juni 2014   18:35 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:45 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ayah, Lelakiku*)

***

tubuhku terbaring lemah

denyut nadi berpacu melamban

masih-kah ada harapan

***

kejadian itu berlangsung sekejap

terdengar jelas ayah menjerit kalap

saat ku lepas genggaman tangan ayah

mengejar layangan indah di sana

ayah tak tahu

hanya aku yang melihatnya

layangan itu, ayah

terbang tegak

melambai

meliuk-liuk

menunggik

***

aku minta maaf, ayah

aku yang bersalah

mobil yang menabrak diriku

tak tahu

hari itu berwarna kelabu

untuk aku & ayahku

***

ayah, lelakiku

menjaga aku

menemani setiap langkah kecilku

aku tak pernah takut

ayah lelaki sejatiku

meski maut

di hadapanku

engkau senantiasa kupanggil

ayah

peluk hangat

kecupan manis

dan

air matamu

mneghantarkanku ke tempat peristirahatan terakhir

***

untuk ayah

jadilah kuat

lelakiku

tegakkan badanmu

pujanggaku

angkatlah wajahmu

penjaga hatiku

hadapilah hari-harimu

kejarlah impianmu

jangan pernah menyerah ya, ayah

sebab

Tuhan-ku besertamu selalu

***

[caption id="attachment_328933" align="aligncenter" width="451" caption="http://happyfathersday2014j.com"][/caption]

*)Puisi ini dipersembahkan untuk setiap ayah di dunia, Selamat Hari Ayah 2014 Happy Father’s Day, all !

catatan : inspirasi puisi ini berdasarkan kisah nyata mimpi Papiku http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2014/06/14/mimpi-buruk-itu-pertanda-apa-661864.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun