Mohon tunggu...
Rehat Sejenak
Rehat Sejenak Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hidup sekali, hiduplah yang berarti

Seorang mahasiswa yang masih belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ecoenzim: Untuk Sekarang dan Masa Depan

1 Maret 2021   07:21 Diperbarui: 1 Maret 2021   07:25 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampah kerap kali menjadi masalah di berbagai tempat, terutama tempat yang padat penduduk. Penanganan sampah yang tidak cermat dapat menyebabkan berbagai hal, seperti pencemaran lingkungan serta gangguan Kesehatan. Rumah tangga menjadi salah satu penyumbang sampah paling banyak. Kelurahan Purwantoro memiliki luas 2,58 KM2 serta jumlah penduduk sebanyak 3.925 jiwa dengan pertumbuhan penduduk sebanyak 0,13%. 

Kepadatan penduduk Kelurahan Purwantoro mencapai 1.523 jiwa/km2, angka ini merupakan yang tertinggi kedua dibandingkan dengan desa atau kelurahan lain di Kecamatan Purwantoro. Kepadatan penduduk serta adanya pondok pesantren dan pasar, menjadikan sampah sebuah ancaman dimasa yang mendatang.

Tim KKN UNS kelompok 87 mensosialisasikan inovasi Ecoenzym untuk mengurangi penumpukan sampah organik rumah tangga. Ecoenzym sendiri merupakan sebuah inovasi seorang professor asal Thailand, sebagai salah satu kegiatan "zero waste". Sehingga harapannya, semakin sedikit sampah yang dibuang, semakin indah dan sehat bumi yang kita pijak.

Pembuatan ecoenzym sangat mudah serta murah, hanya bermodalkan sampah rumah tangga seperti sayuran dan buah-buahan yang tidak layak konsumsi. Kemudian dipotong kecil-kecil dan dimasukan ke dalam tong atau ember. Terakhir, tambahkan air dan tetes tebu. Kemudian aduk hingga merata. Ecoenzym dapat digunakan setelah tiga bulan.

Ecoenzym sangat bermanfaat, karena bisa digunakan untuk pupuk organik cair, pestisida, hingga nutrisi ternak. Ecoenzym juga dapat digunakan sebagai pewangi ruangan, cairan pel, pembersih lantai dan piring, juga sebagai deterjen. Ecoenzym juga dapat melestarikan lingkungan perairan, karena tidak berbahaya. Harapannya, semakin banyak yang menggunakan ecoenzym maka ekosistem perairan juga semakin baik. Hal ini dikarenakan tidak adanya limbah yang berbahaya bagi lingkungan.

Selain menjelaskan terkait ecoenzym, tim KKN UNS kelompok 87 juga melakukan berbagai hal yang lain. Membuat mural terkait di pos kampling, membantu mengecor jalan, juga membuat perangkap nyamuk sederhana dengan anak kecil di sekitar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun