Mohon tunggu...
REGORIUS YOSMINDA
REGORIUS YOSMINDA Mohon Tunggu... Petani - Penulis

Membaca dan Menulis Untuk Keabadian

Selanjutnya

Tutup

Diary

Sisi Lain Elvis Jehama

13 September 2023   14:34 Diperbarui: 13 September 2023   15:40 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Tampilannya Elvis Jehama di dalam panggung politik Kabupaten Manggarai Timur hari ini menjadi bukti bahwa orang yang datang dari keluarga sederhana, dari keluarga "wong cilik" dan lain sebagainya itu bisa terjun ke dalam dunia politik praktis dan menjadi politisi. Sampai di sini, Elvis Jehama sudah menjadi prototipe pemimpin masa depan Kota Komba dan Kota Komba Utara secara khusus dan Kabupaten Manggarai Timur secara umum.

Panggung politik hari ini tidak harus dikuasai oleh segelintir orang yang bergelimang harta, benda dan fasilitas yang disediakan. Tetapi panggung politik hari ini menjadi milik semua anak bangsa yang tertarik dengan politik, yang potensial, yang kaya gagasan dan ide-ide segar. Panggung politik hari ini juga tidak mengenal jumlah uang yang dimiliki caleg, akumulasi harta benda yang dimiliki caleg atau kemegahannya yang lain.

Kehadiran dari Elvis Jehama di panggung politik hari ini memberikan gambaran baru yang segar dan teduh bagi politik Kota Komba dan Kota Komba Utara. Kehadiran dari Elvis Jehama juga mampu memberikan pendidikan politik yang bermanfaat bagi kualitas demokrasi kita ke depan. Sebab, hingga saat ini saya dan mungkin kita semua yakin bahwa kualitas demokrasi akan berkoalisi langsung dengan kualitas pemimpin. Artinya kualitas demokrasi yang baik akan menghasilkan pemimpin yang baik. Begitupun sebaliknya.

Simpul akhirnya adalah; tampilnya Elvis Jehama di panggung politik hari ini menjadikan kita semua tahu bahwa menjadi seorang politisi itu tidak harus datang dari keluarga bangsawan, pejabat, konglomerat, dan pengusaha. Politik itu tidak mahal. Tetapi, menjadi seorang politisi itu bisa saja datang dari keluarga yang sederhana, yang "wong cilik." Dan, ini menjadi hikmah, pelajaran, catatan serta pijakan yang baik untuk demokrasi yang berkualitas, untuk kerja kemanusiaan kokoh dan untuk perjuangan politik kerakyatan berkelanjutan.

**

Ketang, 13 September 2023

Penulis: Regorius Yosminda

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun