Berbicara tentang Elvis Jehama tidak ada akhirnya pun menulis tentang Elvis Jehama juga tidak ada batasnya. Selalu ada hal baru yang membikin saya terus membaca, menganalisis dan menjelaskan tentang sepak terjang, rekam jejak, visi, misi dan gagasan besar dari Elvis Jehama. Di tahun politik, diskusi mengenai sosok Elvis Jehama terus mengudara. Mengisi langit-langit Kota Komba dan Kota Komba Utara. Langit yang sudah jenuh dengan kehadiran petahana.
Jika di berbagai kesempatan yang luar biasa saya melihat, merenung dan menarasikan Elvis Jehama dari kacamata aktivis, demokrasi dan politik. Maka, dalam kesempatan yang berbahagia dan luar biasa ini, saya mencoba meneropong dan menarasikan Elvis Jehama dari sisi yang lain. Saya mencoba melihatnya dari sudut pandang orang biasa, orang sederhana, "wong cilik," pejuang kemanusiaan, keadilan dan kesejahteraan masyarakat.
Orang Biasa
Elvis Jehama merupakan salah satu anak muda yang sederhana, peka dan peduli terhadap sesama. Dia (Elvis Jehama), bukan anak orang kaya, bukan anak dari konglomerat, bukan anak dari seorang pengusaha yang bergelimang harta benda dan uang, dan bukan pula anak dari seorang pejabat publik. Tetapi, Elvis Jehama datang dari keluarga yang sederhana, datang dari keluarga "wong cilik" dan datang dari keluarga yang sama seperti kita.
Meskipun dia orang biasa, orang yang datang dari keluarga "wong cilik," namun, niat dan tekadnya untuk membangun kebaikan bersama (bonum commune), tidak pernah kurang, luntur dan pudar. Dia terus melakukan kerja-kerja advokasi bagi masyarakat yang termarjinalkan dan terpinggirkan dari gegap gempita pembangunan. Dia juga terus menggerakkan tenaga dan pikiran untuk mengayomi orang miskin dan lemah melalui aksi-aksi sederhana.
Baginya, melindungi orang miskin, orang lemah dan terlantar merupakan perintah undang-undang yang harus dilakukan. Meskipun, dia menyadari bahwa apa yang dia lakukan saat ini-melindungi orang miskin, lemah dan terlantar-masih sangat sederhana dan perlu kolaborasi yang berkelanjutan. Tetapi, dia menyadari bahwa untuk menghadirkan perubahan yang besar, seseorang harus setia pada hal-hal kecil dan sederhana. Oleh karena itu, dia terus melakukan aksi-aksi kemanusiaan melalui kerja kolaborasi lintas sektor, usia dan generasi.
Mengambil Jalan Politik
Di tengah keterbatasan uang, fasilitas dan harta benda, Elvis Jehama justru mengambil sebuah keputusan yang menantang. Dia memberanikan diri untuk terjun ke dalam dunia politik praktis. Dia berani mencalonkan dirinya sebagai salah satu calon anggota legislatif (caleg) Kabupaten Manggarai Timur dari dapil lima yang meliputi seluruh wilayah Kecamatan Kota Komba dan Kota Komba Utara pada pileg (pemilihan legislatif) tahun 2024.
Aneh memang. Tetapi, begitulah Elvis Jehama. Dia suka berpikir dan bertindak yang "out of the box." Dia suka keluar dari zona nyamannya. Dia tidak suka dengan kemapanan semu. Dia tidak egois dan mementingkan kepentingan kelompok tertentu. Namun, dia ingin berjuang bersama rakyat untuk menegakkan keadilan, menghadirkan perubahan dan mewujudkan kesejahteraan melalui kerja keras dan kolaboratif di gedung parlemen Kabupaten Manggarai Timur nanti.
Elvis Jehama menyadari bahwa keputusan yang diambilnya saat ini sangat berat. Sebab, dia harus melawan incumbent yang sudah memiliki kapital yang kuat, melawan pengusaha yang mencari suaka di dalam politik praktis, melawan money politik dan segala kerumitan yang ada. Namun, Elvis Jehama percaya bahwa kerja kemanusiaan, kerja untuk keadilan, kerja untuk kesejahteraan dan kerja untuk kemakmuran rakyat akan menjadi pemenangnya.
Hikmah Dibalik Pilihan Elvis Jehama