Disebatnya mulut dengan linting
merekah di wajah asap menguning
mata memusing
nyeri di kepala yang paling
Di balik retak dinding
insan lain menganggap itu sinting
meludah harap pikiran yang pesing
diiringi imajinasi maki yang miring
Ia bergeming
dalam tatap memaling
kebul batin menggiring
"berikan aku cinta walau itu orang asing"
Â
Teater AiR Jambi, 10-11-22
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!