Mohon tunggu...
Regi AnandaWinardo
Regi AnandaWinardo Mohon Tunggu... Seniman - Pegiat Seni

Sebagaimana gelas, diri manusia harus kembali kosong untuk menampung pengetahuan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Datang, Tapi Kau Tiada

18 Mei 2023   12:14 Diperbarui: 18 Mei 2023   12:09 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

: untuk *Syafarudin

aku datang, tapi kau tiada
jiwa melayang ke langit ketujuh
tetapi raga sepakat menjadi akar
rapuh dimakan waktu

dosa-dosamu terangkat
sebab daging yang diresapi tulang;
kaki, tangan, kepala telah rampung
infus di badan akhir siksa

aku datang, tapi kau tiada
jiwa melayang ke pangkuan-Mu
tetapi amal sepakat menjadi bijak
tiada terputus hingga ke surga

di kesunyian dan kegelapan kubur
kebajikan cahaya berkilau
menemani tidurmu yang panjang
raga menjelma kefanaaan, amal menjelma keabadian

aku datang, tapi kau tiada
di kubur, tak sekadar tulang
tetapi disertakan kebajikan
yang tertanam di dirimu

benih-benih yang kau sebar
akan tumbuh dalam ingatan
mekar ke semesta
merekah kebajikan

Udin, aku datang, tapi kau tiada

 

15-03-2019/Taman Budaya Jambi

 

*M. Syafarudin adalah sahabat yang wafat karena tumor di bagian perut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun