Mohon tunggu...
Regita Putri Cahyani
Regita Putri Cahyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Indraprasta PGRI

I'll do the best, and Allah will do the rest.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembelajaran Matematika Dapat Meningkatkan Tingkat Kreativitas Belajar Seorang Siswa?

15 Juli 2022   10:32 Diperbarui: 15 Juli 2022   10:36 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gaya Belajar Siswa

Selain kemampuan berpikir kreatif, seorang guru juga harus memperhatikan karakteristik dan gaya belajar siswa dalam belajar. Seperti halnya siswa di dalam mengkonstruksi pengetahuan tentunya berbeda-beda mulai dari proses hingga kesimpulan yang didapatkan. Dalam memecahkan masalah matematika, setiap orang memiliki cara dan gaya berpikir yang berbeda-beda karena tidak semua orang memiliki kemampuan berpikir yang sama.

Ardana (Ngilawajan, 2013:73) menyatakan bahwa setiap orang memiliki cara-cara khusus dalam bertindak, yang dinyatakan melalui aktivitas-aktivitas perseptual dan intelektual secara konsisten. Aspek perseptual dan intelektual mengungkapkan bahwa setiap individu memiliki ciri khas yang berbeda dengan individu lain. Setiap individu berbeda dalam memakai strategi untuk merespon suatu stimulus dari luar, menerima, mengorganisasikan, merespon, mengolah informasi dan menyusunnya berdasarkan pengalaman-pengalaman yang dialaminya.

Sesuai dengan tinjauan aspek tersebut, dikemukakan bahwa perbedaan individu dapat diungkapkan oleh tipe-tipe kognitif yang dikenal dengan istilah gaya kognitif. Gaya kognitif merupakan kunci utama untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa.

Menurut Gordon Dryden dan Dr. Jeannette Vos, faktor –faktor yang mempengaruhi gaya belajar seseorang adalah:

  • Lingkungan fisik: suara, cahaya, suhu, tempat duduk, sikap tubuh sangat berpengaruh pada proses belajar seseorang.
  • Kebutuhan emosional: orang juga memiliki berbagai kebutuhan emosional. Dan emosi berperanan penting dalam proses belajar. Dalam banyak hal, emosi adalah kunci bagi sistem memori otak. Muatan emosi dari presentasi dapat berpengaruh besar dalam memudahkan pelajar untuk menyerap informasi dan ide.
  • Kebutuhan sosial: sebagian orang suka belajar sendiri. Yang lain lebih suka bekerja bersama seorang rekan. Yang lain lagi, bekerja dalam kelompok. Sebagian anak-anak menginginkan kehadiran orang dewasa atau senang bekerja dengan orang dewasa saja.
  • Kebutuhan Biologis: waktu makan, tingkat energi dalam sehari, dan kebutuhan movilitas juga dapat mempengaruhi kemampuan belajar.


Peningkatan Kreativitas Belajar Siswa

Pada dasarnya belajar matematika akan membentuk karakter dasar siswa untuk mampu berpikir secara kreatif. Berpikir secara kreatif sendiri bukan berarti siswa mampu mengerjakan soal matematika itu sendiri, melainkan memahami konsep dasar dan mampu menyelesaikan proses dalam pemecahan masalah matematikanya. Dalam proses inilah siswa diharapkan tidak hanya terpaku oleh satu cara penyelesaian, tapi siswa juga mampu menemukan solusi lain dari pemecahan masalah matematika yang dihadapinya. Dan dalam proses pengerjaan soal matematika inilah nantinya akan diperoleh kemampuan siswa untuk mampu berpikir secara sistematis, kritis, kreatif, logis, dan analitis, serta dapat bersikap positif.

Dengan pentingnya kemampuan berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran matematika maka kemampuan ini harus senantiasa akan dimiliki oleh siswa karena membantu untuk melatih siswa menemukan masalah sendiri, serta dapat menggunakan imajinasinya dalam mengemukakan macam-macam gagasan atau kemungkinan jawaban terhadap suatu persoalan yang dihadapi siswa dalam matematika atau dalam kehidupan sehari-hari. Artinya kemampuan berpikir kreatif matematika diperlukan agar siswa dapat menemukan ide-ide baru dan gagasan sendiri untuk memecahkan suatu masalah.

Tentunya hal ini tidak lepas dari peran seorang guru, dimana guru diharapkan untuk mengenal karakteristik serta gaya belajar siswa. Tetunya tidak mudah untuk memahami semua siswa, karena guru akan mengajar di dalam kelas dimana terdapat sejumlah 30 sampai 40 siswa. Namun, hal ini tentunya dapat diusahakan dengan mengubah cara belajar dan penyampaian belajar, mengingat matematika tidak hanya bisa dilakukan dengan pembelajaran metode ceramah saja, tetapi harus meciptakan pembelajaran yang lebih kreatif dan dapat menghidupkan kelas. Sehingga minat siswa dalam belajar matematika dapat meningkat, dan dengan penguasaan matematika akan tercipta pula kreativitas siswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun