Surabaya - DPK GMNI UWKS Melakukan Pernyataan sikap dan konsolidasi Akbar di depan Candi Penataran, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.Â
Menjelang pemilu 14 Februari 2024, seluruh kader yang tergabung dalam DPK Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia UWKS (GMNI UWKS) Menggelar deklarasi pernyataan sikap.
GMNI UWKS menilai belakangan ini kualitas demokrasi Indonesia makin menurun di bawah Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Contohnya, berbagai peraturan mendadak muncul yang prosesnya jauh dari partisipasi publik, seperti Omnibus Law.
Puncak diabaikannya demokrasi terjadi ketika kasus nepotisme dan penyalahgunaan kekuasaan dalam syarat capres-cawapres dalam pemilu oleh Mahkamah Konstitusi.
Pernyataan sikap itu dilakukan dengan melihat perkembangan politik nasional dan lokal yang saat ini berjalan dengan berbagai dinamika.
Kendati begitu, Helmy Effendi meminta kepada seluruh kader GMNI UWKS agar tetap dingin dengan memberikan kontribusi terbaik untuk masa depan bangsa.
"Situasi perkembangan politik jelang pemilu pileg dan pilpres banyak dinamika, maka kami meminta kader GMNI UWKS bersikap dingin. GMNI UWKS berharap pemilu dapat berjalan dengan baik serta mendesak penyelenggara agar menyelenggarakan Pesta Demokrasi dengan tidak adanya keberpihakan," ujarnya.
Dalam pernyataan sikapnya, ada 5 poin tuntutan yang disampaikan GMNI UWKS baik kepada pemerintahan maupun kepada masyarakat Indonesia.
5 Point Tuntutan Dewan Pimpinan Komisariat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Universitas Wijaya Kusuma Surabaya :
1. GMNI UWKS Mendesak pelaksanaan demokrasi harus menjunjung tinggi etika dan norma hukum yang bersandar pada Pancasila dan UUD 1945. Hukum tidak hanya teks semata, melainkan juga nilai dan prinsip yang ada di dalamnya serta dijalankan secara konsisten.
2. GMNI UWKS Menolak segala bentuk praktik politik dinasti, imperialisme, feodalisme dan pelemahan demokrasi.
3. GMNI UWKS Mendesak penegakan hukum untuk kasus-kasus pelanggaran yang terjadi selama penyelenggaraan Pemilu 2024 untuk segera ditindaklanjuti demi terciptanya pemilu yang berintegritas dan pulihnya kepercayaan publik kepada pemerintah.
4. GMNI UWKS Mendesak seluruh aparatur negara agar bersikap netral dan tidak memihak dalam momentum elektoral 2024 ini. Mereka dibayar dari pajak-pajak rakyat, oleh karena itu harus mengabdi untuk kepentingan rakyat banyak, bukan kepada elit politik, golongan dan kelompok tertentu.
5. GMNI UWKS Menghimbau kepada seluruh elemen mahasiswa, civitas akademika, dan masyarakat untuk mengawal demokrasi serta membangun solidaritas masyarakat tertindas demi terciptanya demokrasi kerakyatan yang terbebas dari tindakan anti-demokrasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H