Mohon tunggu...
regita eka cahyani
regita eka cahyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

my hobby is sleep!

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Film: Mencuri Raden Saleh

11 September 2022   21:53 Diperbarui: 11 September 2022   21:56 1751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Apa yang bisa terjadi kalau anak enam anak muda Indonesia berkongsi untuk fokus pada satu tujuan? Mereka berhasil mencuri karya seni paling berharga di Indonesia: lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro karya maestro Raden Saleh yang disimpan di Istana Negara.

Mencuri Raden Saleh adalah sebuah film drama aksi perampokan Indonesia tahun 2022 yang disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko. Film ini tayang dibioskop pada tanggal 25 Agustus 2022 yang dibintangi oleh Iqbaal Ramadhan, Angga Yunanda, Rachel Amanda, Umay Shahab, Aghniny dan Ari Irham.

Sebagaimana umumnya film dengan unsur kriminal sebagai pelaku utama (sekaligus tokoh protagonisnya), film dengan genre pemalsuan sekaligus pencurian berusaha menjawab satu pertanyaan pokok: bagaimana caranya supaya pelaku tidak ketahuan dan/atau tidak ketangkap aparat.

Dalam Mencuri Raden Saleh, pelukis yang masih mahasiswa, Piko Subiakto (Iqbaal Ramadhan) ditokohkan sebagai master Forger kelas dunia: lukisan palsunya mulai dari karya lukis Widajat sampai Raden Saleh, tak bercela.

Teknik Piko oke, style dapet. Lukisannya bahkan menembus Galeri Seni dan Rumah lelang prestisius dengan harga mendekati milyaran.

Seperti film heist pada umumnya, Piko punya tim yang solid. Meski kadang ribut, mereka terdiri dari 5 ahli : Ucup sang hacker (Angga Yunanda), Sarah si jago beladiri (Aghniny Haque), Gofar sang mekanik (Umay Shahab), Fella sang manajer (Rachel Amanda) dan Tuktuk sang driver (Ari Irham).

Masing-masing karakter punya latar belakang dan motivasi untuk terlibat dalam pencurian Penangkapan Pangeran Diponegoro, tetapi fokus berputar pada tokoh Piko. Ayahnya dipenjara karena, (hayo coba tebak karena apa?)

Sang ayah yang bernama Budiman (Dwi Sasono), mendekam dalam penjara dan kasusnya hanya bisa dikasasi ke MA kalau ada modal Rp 2 miliar.  Mencuri Raden Saleh adalah sebuah ikhtiar untuk mencari uang modal perkara itu.

Sungguh sulit meringkas berbagai kejutan dan jalan cerita sepanjang film.

Namun fakta bahwa saat saya menonton (pada siang hari penanyangan perdana jam 13.00 di sebuah bioskop ditengah kota Purwokerto) tak ada satu penonton pun meninggalkan kursi sekedar untuk pipis, menunjukkan bahwa film ini berhasil memaksa penonton duduk sampai habis. 

Sutradara Angga Dwimas Sasongko benar-benar bertaruh dengan kekuatan skenario dan jalan cerita, meski tentu saja para pemain tak bisa dipandang remeh.

Pada dasarnya, genre pencurian/perampokan (heist) adalah salah satu yang paling populer dalam sinematografi diselurih dunia. The Asphalt Jungle sudah diproduksi tahun 1950 dan dianggap sebagai salah satu ikon awal perfilman modern untuk tema ini.

Mencuri Raden Saleh menggunakan resep klasik untuk mengatasi soal ini dengan menyajikan plot twist demi plot twist yang tak berkesudahan.

Itu adalah ringkasan paling singkat dari Mencuri Raden Saleh yang berdurasi lebih dari 2,5 jam. Dengan masa putar begitu panjang, tantangan utama film ini adalah memaksa penonton tetap melek dan awas sepanjang pertunjukan. Sebuah tantangan yang tidak ringan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun