Mohon tunggu...
regita dhahabiyyah
regita dhahabiyyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menyukai sastra dan bergelut di bidang seni

Selanjutnya

Tutup

Seni

Seni Grafis Eksplorasi dengan Teknik Cetak Tinggi Pada Art Class Linocut on Scraft

1 Juni 2024   14:47 Diperbarui: 1 Juni 2024   16:00 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Art Class yang ketujuh sudah terlaksana pada Jum'at, 31 Mei 2024, bertempat di Galeri Solo is Solo lantai 2, Jln. Gatot Subroto, No.46, Kemlayan. Diketuai oleh Jihan Regita, acara ini berlangsung ramai dan seru, peserta yang hadir datang dari beragam jenjang pendidikan, mulai dari anak-anak SMP, SMA hingga para Mahasiswa. Pada Art Class kali ini kelompok MBKM Sekelas Collective bimbingan Bu Dyah Yuni Kurniawati S.Sn., M.Sn mengusung tema seni grafis dengan tajuk Linocut on Scraft.

"Sebagai dosen seni grafis, acara ini bisa menjadi media ekplorasi bagi mahasiswa dan tentunya bisa lebih mengenalkan teknik cetak tradisional secara luas. Menjadi salah satu pengingat juga bagi masyarakat, bahwa proses pembuatan karya seni itu tidak mudah, ada banyak tahapan yang perlu diperhatikan." Tutur Bu Dyah

Linocut sendiri merupakan salah satu teknik dari seni grafis cetak tinggi yang menggunakan lembaran linoleum sebagai media cetaknya. Istilah lebih mudahnya bisa disebut dengan mencukil diatas lino. Beberapa peserta art class mengaku bahwa belum pernah dan sama sekali tidak tahu tentang linocut ini. Mereka ingin belajar dan mencoba hal baru.

Kelas Seni Linocut berlangsung dengan pengajaran yang intens, mengingat kebanyakan dari peserta belum mengenal tentang teknik linocut. Dimulai dengan pembuatan sketsa diatas lembaran linoleum, kemudian pengajaran tentang teknik mencukil yang benar dan cara mencetak desain yang sudah dicukil ke atas scraft.

Termasuk pada bentuk eksplorasi seni, media yang digunakan untuk mencetak bukan kertas melainkan scraft. Sedangkan teknik yang diterapkan adalah teknik stempel yakni memotong bagian yang tidak perlu dan hanya menyisakan bagian yang perlu dicetak saja.

Proses seni dengan teknik cetak tradisional ini bisa memberikan efek menenangkan, karena peserta akan terfokus pada detail dan aktivitas berulang seperti mencukil dan mencetak.

"Setiap cetakan linocut adalah karya seni yang unik, karena meskipun berasal dari cetakan yang sama, namun akan menghasilkan variasi efek cetakan yang berbeda, sesuai dengan pengaplikasian tinta dan tekanan yang diberikan saat proses mencetak. Jadi, semua karya punya keindahan nya sendiri" Ujar Jihan ketika mengungkap keunikan Seni Linocut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun