Mohon tunggu...
Regita Nanda
Regita Nanda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Univeritas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Alasan Indoesia Belum Maju, Meskipun Sumber Daya Alam Melimpah

3 November 2022   20:15 Diperbarui: 8 November 2022   11:36 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Saya Regita Nanda Erlitasari, dengan NIM 202010180311152 mahasiswa prodi Ekonomi Pembangunan. Artikel ini merupakan  tugas mata kuliah ekonomi pembangunan dengan dosen pengampu Dra. Arfida Boedirochminarni, M.S selaku dosen pengampu mata kuliah ekonomi pembangunan di Universitas Muhammadiyah Malang. 

Indonesia dikenal sebagai negara maritim dikarenakan memiliki laut yang sangat luas dibandingkan luas daratan. Indonesia berhasil menduduki posisi nomor 2 sebagai negara yang memiliki garis pantai terpanjang. 

Dengan luas perairan yang dimilikinya Indonesia memiliki peluang yang sangat besar dalam menghasilkan sumber daya alam hasil perikanan dan kelautan. Beberapa di antaranya adalah rumput laut, cumi-cumi, ikan salmon, terumbu karang dan masih banyak lagi. 

Sebagian besar penduduk yang berada pada wilayah maritim bekerja sebagai nelayan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.

Tidak hanya dikenal sebagai negara maritim, Indonesia juga dikenal sebagai negara agraris. Negara agraris adalah negara yang mampu menghasilkan hasil pangan dalam jumlah yang banyak. 

Mengingat luas daratan Indonesia yaitu sebesar 1.922.570 km persegi menjadikan Indonesia sebagai negara agraris. Hasil pangan di antaranya adalah beras, jagung, kopi, teh, sawit, dan tanaman pangan lainnya. 

Tanah yang dimiliki Indonesia sangat subur sehingga cocok untuk ditanam tumbuhan apa pun. Hal ini menjadikan sebagian besar masyarakat Indonesia memilih bekerja sebagai petani untuk mendapatkan pundi pundi rupiah.

Indonesia dianugerahi keanekaragaman sumber daya alam yang sangat melimpah. Namun, dengan kekayaan sumber daya alam tersebut belum berhasil menjadikan Indonesia sebagai negara maju. 

Padahal jika dilihat melalui letaknya yang strategis Indonesia berada pada posisi silang yang diapit dua benua dan dua samudera sebagai jalur perdagangan yang akan berpotensi sangat besar pada perekonomian Indonesia.

Keanekaragaman sumber daya alam yang dimiliki Indonesia sangat banyak. Namun, hal itu belum menjadikan Indonesia sebagai negara maju. Indonesia sendiri masih bisa dikatakan sebagai negara berkembang. Penyebab Indonesia belum berhasil menjadi negara maju di antaranya yaitu:

Rendahnya Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)

Sumber Daya Manusia yang dimiliki Indonesia masih tergolong rendah. Hal ini disebabkan karena kurangnya kesadaran dalam setiap individu dalam upaya untuk meningkatkan kualitas kehidupan mereka sendiri. 

Hal ini akan berpengaruh pada beberapa aspek kehidupan. Sehingga akan berdampak pula pada pendapatan per kapita masyarakat Indonesia.

Pendidikan

Pendidikan memiliki peran yang sangat penting bagi suatu bangsa. Melalui pendidikan akan menciptakan masyarakat yang bermartabat, beriman , berakhlak mulia, berilmu dan kreatif. 

Unesco (2020) membuktikan melalui data peringkat indeks pengembangan manusia, bahwa Indonesia dalam setiap periode mengalami penurunan. Indonesia berada pada posisi ke 109 pada tahun 1999 dari 174 negara di dunia. 

The word Economic Forum Swedia (2000) mengatakan bahwa daya saing Indonesia sangat rendah yang berada pada urutan 37 dari 57 negara. Dari data yang disampaikan tersebut dapat diketahui bahwa pendidikan Indonesia masih sangat memprihatinkan.

Tingginya tingkat pengangguran

Pengangguran seringkali menjadi permasalahan yang sering dihadapi oleh berbagai negara di dunia. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa angka pengangguran pada tahun 2021 adalah sebesar 9,1 juta, angka yang cukup tinggi. 

Tingkat pengangguran yang berada pada wilayah perkotaan lebih tinggi yang tercatat sebesar 8,32 persen dibandingkan dengan wilayah pedesaan sebesar 4,17 persen.

Apabila kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh suatu negara itu rendah, maka jelas pengangguran juga akan membludak. Karena mereka tidak memiliki kualitas yang cukup baik untuk bisa mendapatkan pekerjaan. 

Jika dalam suatu perusahaan terdapat dua pelamar kerja di mana dari setiap pelamar tersebut memiliki perbandingan yang cukup jauh.

Mulai dari pendidikan, kekreatifan dan etika yang sangat berbeda pastinya perusahaan akan memilih pelamar yang memiliki kualitas sumber daya manusia yang tinggi. 

Sehingga mereka yang kualitas sumber daya manusianya rendah akan kalah dan sulit dalam mendapatkan pekerjaan.

Rendahnya tingkat Kesehatan

Faktor lingkungan, tingkah laku dan pelayanan kesehatan berpengaruh terhadap kondisi kesehatan suatu negara. 

Kesehatan menjadi komponen nomor satu di antara pendidikan dan pendapatan. Kesehatan memegang peran sangat penting karena memiliki hubungan dengan kualitas sumber daya manusia.

Angka Kematian Ibu akibat melahirkan menjadi tolak ukur yang digunakan dalam menilai baik dan buruknya kualitas kesehatan dalam suatu negara. 

Di Indonesia, permasalahan ini masih sering terjadi. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya kualitas yang memadai dalam pelayanannya. Untuk itu pemerintah harus mulai memperhatikan mutu fasilitas pelayanan kesehatan hingga ke wilayah terpencil pun.

Meskipun Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah, namun apabila sumber daya manusia yang dimiliki masih rendah maka Indonesia belum bisa dikatakan sebagai negara maju. 

Untuk itu sumber daya manusia memegang peranan yang sangat penting dalam pembangunan negara. Kualitas sumber daya manusia sangat berpengaruh dalam segala aspek kehidupan di antaranya pendidikan, pengangguran dan kesehatan. 

Pemerintah perlu melakukan beberapa upaya demi memperbaiki kualitas sumber daya manusia, karena dengan berhasilnya negara dalam membentuk sumber daya manusia yang berkualitas akan mencerminkan masyarakat yang sejahtera.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun