Di Blitar anda mungkin hanya menemui beberapa penjual blendi ini, karena tidak sebanyak penjual makanan lain. Namun jangan khawatir Blendi Tewel yang sangat direkomendasikan adalah blendi tewel Moys yang berada di Banggle, Kanigoro. Dekat dengan pusat kota, anda dapat menemukannya via Google Maps. Harga untuk menikmati nasi blendi ini berkisar antara Rp. 15.000 hingga Rp. 25.000 per porsi, tergantung isian dan lauk lainnya.
4. Sate dan Krengsengsengan Bekicot / Siput
Untuk kuliner yang satu ini memang agak sedikit ekstrim bagi sebagian orang. Apalagi dalam hukum Islam terdapat dua pendapat, ada yang menyatakan haram namun sebagian lagi menyatakan subhat (ditengah antara halal dan haram).
Namun demikian, makanan ini juga banyak penggemarnya. Selain rasanya enak dan gurih setelah dimasak, diyakini bahwa siput atau bekicot ini merupakan sumber protein yang tinggi. Bahkan sampai diekspor ke negeri sakura dan beberapa negara lain di Asia.
Di Blitar banyak sekali ditemui penjual makanan ini, mulai di pinggir jalan hingga di rumah makan. Yang paling populer adalah di daerah Siraman, Kesamben, Kab. Blitar. Di jalur Malang - Blitar, di situ anda akan menemukan kampung bekicot dimana banyak penjual di area tersebut. Menu yang ditawarkan beragam, mulai dari sate bekicot, krengsengan bekicot hingga kripik bekicot dengan rentang harga Rp. 15.000 hingga Rp. 25.000.
5. Olahan Ikan Uceng
Nah yang terakhir menurut penulis, kuliner yang paling populer di Blitar adalah olahan ikan Uceng. Ikan uceng sendiri adalah ikan air tawar yang habitat aslinya di sungai. Ikan ini sulit dibudidayakan dan populasinya hampir sedikit karena dulu sering disetrum dan diracun oleh pencari ikan yang tidak bertanggung jawab.
Sekarang telah keluar aturan tegas untuk para pencari ikan yang menggunakan setrum dan bom ikan, akan dipidana. Terlepas dari hal tersebut, mengkonsumsi ikan Uceng ini tidak kena pasal lho, asalkan ikan ini ditangkap secara tradisional menggunakan pancing atau jala kecil.
Oalahan satu ini adalah andalan Blitar, karena penikmat ikan ini kebanyakan dari luar kota. Menu yang disajikan pun beragam mulai dari digoreng biasa, dijadikan rempeyek, disambal dan dimasak pedas dengan santan. Dijamin, bikin penikmat kuliner akan betah menyantap masakan ini. Dengan sulitnya ikan uceng di alam liar, harga per porsi pun agak merogoh kocek, mulai dari Rp. 25.000 hingga Rp. 35.000 per porsi. Namun harga tersebut sebanding dengan nikmat ikan yang satu ini.
Bagaimana? Tertarik untuk mencoba kuliner ini? Silahkan anda berwisata ke Blitar setelah pandemi ini mereda. Tetap jaga kesehatan dan patuhi protokol kesehatan dari Pemerintah ya.