Mohon tunggu...
regional jambi
regional jambi Mohon Tunggu... Jurnalis - regional jambi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Djohan Chaniago

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Renungan Natal Penuh Khidmat di GBI Amplas Tapanuli Sumut

30 Desember 2021   07:05 Diperbarui: 30 Desember 2021   07:11 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendeta Ronald Situmorang (Kanan), ketika bersama Jemaatnya - Dokpri

" Sebagaimana dalam Kitab " Matius ayat 3 : 8, " dengan semangkin kita rajin beribadah, maka Tuhan Bapa yang ada di Sorga, akan memberkati segala apa usaha yang kita kerjakan, " kata  Pendeta Ronald Situmorang pada Jematnya. Karena itu, ibadah Natal yang perlu kita lakukan setiap tahunnya, merupakan buah dari Pertobatan sebagai karunia Bapa di Sorga.  

Natal adalah hari raya umat Kristiani, untuk memperingati hari kelahiran Yesus Kristus. Jika disebut hari Natal, maka konotasinya adalah hari kelahiran Yesus, pada tanggal 25 Desember. Umat Nasrani merayakan hari Natal. Dirayakan secara khidmat dan kebesaran, baik di dalam gereja, ataupun di rumah para umut kristiani.

Acara Natal yang dipimpin oleh Pendeta Ronald Situmorang di Gereja Bethel Indonesia  (GBI), Desa Amplas, Kampung Tapanuli. Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatra Utara (Sumut), Pada hari Sabtu malam, 25 Desember 2021. Sekitar pukul 19.00 WIB. Diikuti oleh peserta jemaatnya, terdiri dari pria dan wanita, tua dan muda, termasuk para kalangan remaja, dengan hidmat.

Menurut Pendeta Ronald, pelaksanaan Natal, pada dasarnya bukan sekedar perayaan yang identik dengan pesta keagamaan. Melainkan natal yang sejati adalah, sarana untuk melakukan refleksi diri, atau perenungan yang perlu dipahami, khususnya bagi orang-orang yang mempercayai kebenaran, berdasarkan Alkitab. Dalam hidup seringkali manusia disibukkan dengan aktivitas hingga lupa membiasakan diri berbicara dengan Tuhan melalui doa. 

Dari itu, Momen Natal ini menjadi waktu yang tepat bagi manusia untuk memperbaharui cara berkomunikasi dan komitmen dengan Tuhan. Kehadiran Yesus sang Juru Selamat ke dunia untuk menebus dosa manusia. Tanpa Yesus, umat manusia akan tenggelam dalam dosa. Dari itu, Natal adalah "alarm" untuk mengingatkan arti dari kesederhanaan. Bukan kesombongan, tetapi merubah jati pribadi dengan rendah hati.

Pendeta Ronald juga mengingatkan pada jemaatnya, bahwa. Natal sesungguhnya merupakan suatu peristiwa maha penting dari serangkaian tindakan Allah, dalam upaya penyelamatan manusia dari kematian, akibat dosa. Allah adalah pencipta makhluk manusia. Ia maha besar dan maha kuasa berinkarnasi dalam bayi Yesus yang harus tunduk kepada hukum alam, yaitu berasa dalam rahim Maria, sebagaimana layaknya manusia pada umumnya. 

Dari itu, saat merayakan natal, kita harus bersyukur. Untuk segala sesuatu dalam hidupmu, mulai dari yang baik ataupun tidak, dilakukan secara sederhana. " Karena kita masih diberi kesehatan, bisa makan tiga sehari, dan tinggal di tempat yang layak. Maka Jadikanlah natal sebagai momen, untuk mengucap syukur, agar kamu terus mengingat kebaikan Tuhan yang sudah diberikan padamu," kata Pendeta Ronald.

Dari itu kita harus banyak memahami, karena hidup kita tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga menjadi bagian bagi orang lain, apa artinya kebebasan, kebahagiaan, kekayaan, kemakmuran, jika itu akhirnya akan melukai rasa keadilan orang. Untuk itu, Natal menjadi momen yang berhubungan dengan misi penyelamatan Allah, kepada semua umat Yesus Kristus, untuk membawa kemuliaan, serta kasih yang damai sejahtera kepada semua manusia.

Kelahiran Yesus, atau perayaan Natal, memang tidak ditekankan dalam Alkitab, untuk merayakan kelahiran-Nya, dengan berpesta dan bersenang-senang, memasang pohon dan lain-lain. Tetapi itu dilakukan, merupakan ungkapkan rasa syukur manusia terhadap-Nya. Kelahiran Yesus mutlak dilaksanakan setiap orang yang mempercayai kedatangan-Nya di dunia, dengan tujuan untuk menyelamatkan manusia. 

Makna yang terpenting dalam Natal, lebih kepada kelahiran Yesus Kristus. Bentuk kasih sayang Allah kepada umat-Nya, yang menginginkan umat-Nya bisa diselamatkan dari dosa-dosanya dan bisa hidup kekal. Natal merupakan motivasi Allah untuk membantu umat manusia, karena Natal sebagai kabar baik bagi semua orang di sekitarnya, bahwa Allah telah membuktikan kasih-Nya bagi dunia ini dalam diri Yesus Kristus, dan semoga dengan Natal bisa menjadi berkat bagi semua umat manusia, terlebih bagi umat Allah yang sudah ditebus dosa-dosanya.

Renungan Kerohanian ini disampaikan oleh Pendeta Ronald Situmorang, STH, dalam hari Natal, 25 Desember 2021 di Gereja Bethel Indonesia (GBI), Kampung Tapanuli, Desa Amplas. Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara. Dengan maksud dan tujuannya untuk mengajak  jemaatnya rendah hati, dan membawa damai, serta mengajarkan kasih kepada sesama manusia, karena Natal untuk merefleksikan diri akan karunia yang nyata dengan lahirnya Yesus ke dunia(Djohan).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun