Kebiasaan begadang dapat mengganggu keseimbangan hormon yang mengatur nafsu makan, seperti ghrelin dan leptin. Hal inilah yang menyebabkan peningkatan nafsu makan saat begadang dan keinginan untuk mengonsumsi camilan yang tinggi kalori.
Mengalami diabetes Â
Kurang tidur akibat kebiasaan begadang pada remaja juga meningkatkan risiko resistensi insulin. Adapun insulin adalah hormon yang mengatur kadar gula darah dalam tubuh. Akibat adanya gangguan pada insulin tersebut, tubuh tidak dapat menggunakan gula darah dengan baik.Akhirnya, kadar gula darah akan menumpuk dan meningkatkan risiko terjadinya penyakit diabetes pada remaja.Â
-
Mengantuk secara berlebihan pada siang hari
Pasalnya, otak dan tubuh membutuhkan waktu untuk beristirahat. Namun ketika otak dan tubuh dipaksa untuk melewatkan waktu istirahat tersebut, tubuh akan secara otomatis mengantuk pada siang hari.Â
Meningkatkan risiko mengalami depresi
Remaja yang suka begadang rentan mengalami masalah terkait suasana hati. Hal ini didukung oleh studi yang dilakukan Biomolecules pada tahun 2021. Menurut studi tersebut, remaja yang begadang cenderung mengalami kondisi gangguan mood hingga gangguan kepribadian.Â
Hal ini karena remaja yang tidak mendapatkan waktu istirahat yang cukup, sehingga tidak dapat mengendalikan perasaan ataupun sulit mengatur emosinya.Â
Dari dampak negatif diatas sebaiknya kebiasaan begadang ini dicegah dan diatasi dan tidak boleh diabaikan.Â
Penting bagi remaja untuk menjaga pola tidurnya secara teratur. Begadang dibolehkan apabila tidak sering dilakukan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H