Beberapa faktor yang meningkatkan risiko dismenorrhea antara lain:
- Menarche dini (<11 tahun)
- Kondisi psikologis yang belum matang
- Periode menstruasi panjang
- Pengeluaran darah haid banyak
- Merokok
- Riwayat keluarga dismenorrhea
- Obesitas
- Konsumsi alkohol
Peningkatan kadar prostaglandin dan vasopressin (yang menyebabkan vasokontriksi dan nyeri iskemik) merupakan faktor utama dismenorrhea.
Penatalaksanaan Dismenorrhea
Penatalaksanaan dismenorrhea dapat dilakukan dengan terapi farmakologi (obat-obatan penghilang nyeri) dan non farmakologi. Terapi non farmakologi yang dapat membantu meringankan dismenorrhea antara lain:
- Penjelasan dan nasihat bagi remaja
- Relaksasi
- Terapi musik klasik
- Senam
- Konsumsi makanan yang merangsang pelepasan endorfin dan serotonin
- Minuman herbal seperti kunyit asam
Kunyit Asam dan Asam Jawa
Minuman herbal kunyit asam semakin populer di kalangan remaja putri sebagai pengurang rasa nyeri haid karena minim efek samping. Kunyit (Curcuma longa) merupakan tanaman rempah-rempah yang berasal dari Asia Tenggara. Kunyit mengandung curcumin, senyawa bioaktif yang memiliki berbagai manfaat kesehatan, termasuk sifat anti-inflamasi, analgesik, dan antipiretik. Asam jawa (Tamarindus indica) adalah buah tropis yang kaya akan vitamin, mineral, dan antioksidan. Asam jawa memiliki efek anti-inflamasi dan analgesik yang dapat membantu meredakan nyeri haid. Asam jawa meningkatkan denyut jantung dan melancarkan peredaran darah. Curcumin dan anthocyanin dalam kunyit asam menghambat reaksi cyclooxygenase (COX) dan mengurangi inflamasi, sehingga kontraksi uterus dan nyeri haid berkurang.
Metode Penelitian
Penelitian ilmiah tentang efektivitas kunyit asam dalam mengatasi nyeri haid telah dilakukan dengan berbagai metode, termasuk:
- Uji klinis
Uji klinis melalui penelitian yang melibatkan sekelompok orang yang menerima intervensi tertentu (dalam hal ini, minuman kunyit asam) dan kelompok lain yang tidak menerima intervensi. Uji klinis memberikan bukti yang kuat tentang efektivitas suatu intervensi.
- Penelitian observasional
Penelitian observasional melalui penelitian yang mengamati hubungan antara dua atau lebih variabel tanpa memberikan intervensi. Penelitian observasional membantu mengidentifikasi faktor-faktor yang terkait dengan nyeri haid.
- Penelitian laboratorium
Penelitian laboratorium dilakukan pada sel atau hewan untuk mempelajari mekanisme kerja suatu intervensi. Penelitian laboratorium membantu menjelaskan bagaimana kunyit asam bekerja untuk meredakan nyeri haid.
Efektivitas Kunyit Asam dalam Meredakan Nyeri Haid
Beberapa penelitian telah membuktikan efektivitas kunyit asam dalam mengurangi nyeri haid pada remaja. Penelitian Anggraeni & Besfine (2012) menunjukkan penurunan derajat dismenorrhea yang signifikan pada 51 remaja setelah pemberian kunyit asam. Penelitian Suri & Nofitri (2014) terhadap 10 remaja putri juga menunjukkan penurunan tingkat nyeri menstruasi yang signifikan setelah mengonsumsi kunyit asam. Sebuah tinjauan sistematis dari 13 uji klinis menemukan bahwa konsumsi kunyit asam selama menstruasi dapat secara signifikan mengurangi intensitas nyeri haid dibandingkan dengan plasebo.