Mohon tunggu...
Regina Chrysandra
Regina Chrysandra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Undergraduate students from Jember University majoring International Relations

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Nilai Yuan Anjlok? Peluang bagi Cina Menguatkan Laju Ekspor dan Mengkokohkan Pasar Lokal

1 April 2023   19:57 Diperbarui: 1 April 2023   20:04 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diketahui, China sendiri merupakan salah satu negara dengan perekonomian yang kuat. Tidak dapat dipungkiri, China merupakan negara dengan perkembangan dan pertumbuhan ekonomi yang begitu pesat. Total kekayaan yang dimiliki China sendiri mencapai 14 triliun dolar Amerika, China juga merupakan negara dengan GDP tertinggi, dan juga China merupakan eksportir terbesar di dunia dengan pencapaian 2.26 miliar dolar Amerika. Tentu saja dengan ketiga aspek tersebut dapat dikatakan bahwa China sendiri merupakan negara dengan fondasi ekonomi yang begitu kokoh.
 
Pada September 2022 lalu tercatat bahwa mata uang China, yakni yuan mengalami kemerosotan ke titik yang paling rendah sejak tahun 2008. Hal ini disebabkan oleh ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga yang mengacu pada bank sentral Amerika kembali mengalami peningkatan. Diketahui, pada kala itu yuan sendiri jatuh 0,83 persen terhadap dolar Amerika ke level 7,23 yang mana merupakan kemerosotan terendah sejak krisis ekonomi global pada 2008 silam.
 
Hal ini tentunya membuat pemerintah China sedikitnya kelimpungan dan membuat PBOC sebagai bank sentral China secara tanggap mengambil tindakan yang sekiranya bisa menekan kemerosotan nilai tukar yuan, yakni salah satunya ialah dengan memangkas jumlah cadangan devisa yang dimiliki oleh keuangan negara.
 
China sebagai negara dengan sektor perekonomian yang begitu besar, tentu saja kemerosotan nilai yuan ini akan mempengaruhi beberapa negara yang memiliki kerja sama dengan China seperti Korea dan juga Thailand. Merosotnya nilai yuan September lalu membuat nilai Won dan juga Baht ikut merosot, meskipun tidak separah yuan.
 
Apabila ditinjau, memang benar kemerosotan nilai yuan ini dapat berdampak buruk bagi perekonomian China. Namun, apabila meninjau fenomena 2015 yakni Devaluasi Yuan maka hal ini dapat menjadi kesempatan lagi menjadi China untuk memperkuat produknya di pasar lokal.
 
Pada 2015 lalu PBOC sebagai bank sentral China mengambil langkah yang membuat nilai yuan menurun. Kala itu, hal ini menimbulkan ketidakpastian bagi pasar. Namun, ada dua hal yang dapat dilihat dari langkah yang diambil oleh PBOC ini. Yang pertama, penurunan nilai yuan ini dapat meningkatkan laju ekspor yang melemah, dan yang kedua adalah memperkuat kedudukan produk lokal pada pasar lokal.
 
Pengontrolan pemerosotan yuan kali ini merupakan hal yang sangat penting. Apabila PBOC sendiri dapat menekan dan mengontrol penurunan nilai yuan pada kemerosotan kali ini maka pemerintah China sekali lagi dapat memanfaatkan kesempatan ini sebagai pendongkrak kegiatan ekspor dan juga penguatan pasar lokal.
 
Merosotnya nilai suatu mata uang sendiri dapat menimbulkan berbagai dampak, salah duanya adalah pendongkrak laju ekspor. Dengan menurunnya suatu mata uang maka hal ini akan menjadikan mata uang negara tersebut lemah. Akibat dari lemahnya nilai mata uang tersebut membuat banyaknya permintaan ekspor dari luar atas produk-produk dari negara terkait. Hal ini tentunya akan mendongkrak kegiatan ekspor dari negara tersebut. Selain pendongkrak laju ekspor, melemahnya nilai mata uang sendiri dapat menyebabkan naiknya harga produk impor. Tentu saja dengan naiknya harga produk impor akan membuat warga lokal lebih memilih untuk membeli produk lokal.
 
Maka dari itu, apabila PBOC dapat mengendalikan dan menekan penurunan nilai yuan maka hal ini dapat menjadi kesempatan bagi China untuk memperkuat pasar lokal sekaligus menaikan laju ekspornya. Dengan keuntungan yang dimiliki China, yakni memproduksi barang berkualitas bagus dengan biaya produksi yang lemah tentu saja hal ini dapat menjadi strategi yang baik bagi China.
 
Mengingat, China merupakan negara dengan perekonomian yang begitu kuat. Tidak hanya satu atau dua negara saja yang bergantung pada produk-produk yang diekspor oleh China, melainkan hampir seluruh dunia mengandalkan produk-produk yang diproduksi oleh China bahkan Amerika sekalipun.
 
Dengan meningkatnya permintaan barang dari luar China dan juga naiknya produk impor, tentu saja hal ini dapat memicu perekonomian China ke arah yang positif. China sendiri dapat memperbesar jaringan ekspornya dan juga memperkokoh kembali sektor perekonomiannya.
 
Namun, untuk memanfaatkan hal tersebut pengontrolan dari pihak PBOC sendiri merupakan hal yang penting. Apabila PBOC selaku bank sentral gagal untuk menekan dan mengendalikan penurunan nilai yuan, maka hal ini bukanlah lagi menjadi peluang bagi China untuk meningkatkan laju ekspor dan juga memperkuat pasar lokal, melainkan hal ini dapat menyebabkan kerugian bagi China sendiri. Apabila nilai yuan terus menerus menurun tanpa adanya pengontrolan dan tindakan konkrit dari PBOC maka hal ini dapat menyebabkan sektor perekonomian China melemah.
 
Tentu saja apabila perekonomian China mengalami kemerosotan, sedikit banyaknya akan berpengaruh pada perekonomian global. Mengingat, China merupakan negara dengan perekonomian terkuat kedua di dunia dan juga jaringan koneksinya yang tersebar di seluruh dunia pasti perekonomian China akan berpengaruh pada negara lainnya terutama mereka yang memiliki kerja sama dengan China.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun