Mohon tunggu...
Regina Ratna
Regina Ratna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Let it flow

"Success is walking from failure to failure with no loss of enthusiasm." -- Winston Churchill

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Budaya Latah Hoax Corona Dari Tahun 2019: Masihkah Berlanjut?

12 Juli 2021   00:27 Diperbarui: 12 Juli 2021   15:23 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Permasalahan mengenai covid tak henti-hentinya ramai dibicarakan. Dari awal kemunculannya pada akhir tahun 2019 kemarin hingga pertengahan tahun 2021 ini, berita mengenai virus penyebab pandemi ini sangatlah beragam. Mulai dari kelelawar sebagai biang kerok adanya covid, orang pertama di Wuhan yang terkena virus, orang pertama yang membawa virus ke Indonesia, hingga broadcast-broadcast yang berisi informasi yang belum jelas sumber validasinya.

Informasi dari sumber yang tidak valid sangat rawan dipelintir oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab. Di Indonesia sendiri informasi-informasi mengenai segala yang terkait dengan virus corona baru muncul pada awal terjadi kasus corona di Indonesia pada awal tahun 2020 kemarin.

Bermacam jenis informasi palsu beredar luas melalui jejaring media social. Penyebaran berita hoax ini mudah di temukan di platform tersebut karena kemudahan aksesnya bagi banyak orang.

Mulai dari cara mengetes virus corona di tubuh seseorang secara mandiri, yang tentu saja tidak berdasarkan anjuran dokter, pembuatan handsanitizer dengan dosis yang tidak tepat, hingga adanya teori konspirasi corona.

Kebanyakan yang termakan oleh isu-isu hoax ini adalah para generasi dewasa tua (para orang tua) yang mudah sekali terpengaruh oleh informasi tidak jelas. Tidak hanya para orang tua saja sebenarnya, beberapa generasi dewasa muda juga terkadang masih banyak yang tertipu dengan berita hoax.

Kurangnya pemahaman bahwa segala informasi yang diterima haruslah dicek ulang dan dikonfirmasi kebenarannya, membuat banyak masyarakat tanpa sadar ikut menjadi agen penyebar berita hoax.

Berita hoax ini tidak hanya merugikan pembacanya saja yang terbodohi dengan berita palsu, namun bisa sampai berdampak fatal bagi orang lain.

Ambulans

Baru-baru ini angka penyebaran corona di Indonesia melonjak naik kembali yang membuat pemerintah akhirnya memutuskan untuk menerapkan kebijakan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat). Oleh karena lonjakan kasus kematian yang tinggi dan masyarakat yang positif terpapar virus corona kian bertambah, sirine dari ambulans yang berlalu lalang di jalanan semakin sering terdengar.

Ditengah kepanikan adanya lonjakan kasus ini, ada beberapa oknum yang dengan tidak bertanggung jawabnya menyebar berita hoax bahwa ambulans yang sering berkeliling dengan sirine menyala tersebut merupakan ambulans kosong. Mereka mengatakan bahwa hal itu hanyalah akal-akalan pemerintah untuk menakuti masyarakat agar tidak keluar dari rumah.

Masyarakat yang termakan hoax tersebut akhirnya bertindak di luar nalar. Banyak pemberitaan tentang pengendara sepeda motor maupun warga di dusun tertentu yang menghadang ambulans yang sedang lewat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun