Kemudian saya memesan 2 porsi Sate Ratu dan 2 porsi nasi putih. Namun saya tidak bisa langsung menuju ke meja karena harus menunggu antrian  meja yang kosong. Ketika saya menunggu sudah mulai tercium aroma yang sangat lezat membuat perut semakin tergoncang.
Setelah saya memesan dan menunggu sekitar 15 menit giliran pun tiba. Ada hal menarik lain yang saya temukan untuk cara memesan minuman. Minuman sudah tersedia di display setelah pintu masuk awal dan pelanggan bisa memilih minumannya sendiri yang telah tersedia.Â
Jujur, ini merupakan cara unik yang diterapkan oleh Sate Ratu karena dapat langsung minum dan menghilangkan rasa haus konsumen ketika menunggu datangnya kenikmatan Sate Ratu.Â
Suasana di Sate Ratu tidak akan pernah sepi dari pelanggan atau wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta. Terlihat bahwa hampir semua meja terisi penuh, karena waktu sudah menunjukkan pukul 20.55 sehingga sudah banyak pelanggan yang pergi.Â
Rumah makan Sate Ratu memiliki 2 lantai dengan suasana yang berbeda. Di sebelah kiri merupakan gambaran suasana di lantai 1, perbedaannya terlihat dengan di dinding yang menunjukkan sejarah perjalanan Sate Ratu hingga terkenal sampai sekarang.Â
Tertulis juga bahwa Sate Ratu telah memiliki pelanggan sebanyak 85 negara dan foto beberapa orang terkenal yang pernah makan di Sate Ratu. Sedangkan di lantai 2 lebih menonjolkan situasi yang terbuka.Â
Saat sajian pertama tiba di meja, mata saya langsung terperangah melihat daging sate yang begitu menggoda dengan warnanya yang merah. Potongan daging yang besar dan juicy memancarkan kelezatan.Â
Begitu masuk mulut, tekstur lembut dari daging ayamnya sangat menggoyangkan lidah dan rasanya yang pedas manis menambah sensasi nikmatnya sate ini. Rasa rempah yang meresap dalam dagingnya membuat setiap gigitan semakin menggairahkan.Â