Mohon tunggu...
Regina Phasya Millenia
Regina Phasya Millenia Mohon Tunggu... Lainnya - escaping through writing✨️

writing is a way of talking without being interrupted.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menyikapi Liburan Jelang Akhir Tahun (Masih) dalam Masa Pandemi

19 Desember 2020   03:29 Diperbarui: 19 Desember 2020   03:42 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi (Putri Aulia)

Sabtu, 12 Desember 2020 – Hari Raya Natal dan Tahun baru selalu identik dengan sejumlah perayaan besar seperti kumpul bersama hingga penyusunan rencana liburan akhir tahun dengan keluarga. Adanya momen liburan akhir tahun selalu dimanfaatkan untuk menghabiskan waktu serta menghadirkan quality time yang biasanya sulit didapatkan bagi kebanyakan orang.

Rupanya, liburan akhir tahun ini ‘sedikit’ memiliki perbedaan dengan liburan pada tahun-tahun sebelumnya. Selain adanya pemangkasan cuti bersama sebanyak 3 hari, keistimewaan lainnya ialah kehadiran pandemi Covid-19 sebagai tamu yang tidak diharapkan yang masih saja singgah hingga saat ini seakan tak ingin beranjak dari Negeri kita.

Lonjakan kasus Covid-19 sebanyak 1.690 bahkan dilaporkan beberapa hari lalu yang dinilai terjadi akibat banyaknya kerumunan pada tempat-tempat wisata dan taman hiburan juga tercatat sebagai kasus harian paling tinggi sejak laporan kasus pertama pada Maret silam.

Kejenuhan masyarakat untuk tetap di rumah merupakan indikasi dari mulai banyaknya aktivitas luar rumah yang kembali mereka jalani, bahkan kaum muda-mudi mulai meninggalkan imbauan untuk menjaga anjuran 3M (pakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak) demi terlihat keren, hebat dan kebal penyakit. Kembali aktifnya aktivitas luar ruangan yang dilakukan tidak menutup kemungkinan terbukanya cluster baru liburan panjang terlebih menjelang liburan akhir tahun nanti.

Industri ekonomi sektor hiburan dan wisata yang banyak terkena imbas dari hadirnya pandemi melakukan ekspansi guna menghidupkan kembali usaha dan jasa miliknya yang sempat mati salah satunya dengan memberikan potongan harga (discount), voucher belanja serta penawaran menarik lainnnya seperti pengadaan give away yang dikomunikasikan melalui akun media sosial yang mereka kelola.

Sebut saja salah satunya Taman Impian Jaya Ancol (TIJA) yang membagikan 10 tiket bagi 5 orang pemenang pada Sabtu, (05/12/20) melalui akun twitter @ancoltmnimpian. Diketahui akun media sosial TIJA baik twitter maupun instagram mereka terhitung kerap mengadakan give away terlebih ketika telah memasuki bulan Desember yang merupakan penghujung atau bulan penutup tahun.

Menariknya, persyaratan yang diajukan oleh TIJA tergolong cukup mudah, yakni dengan hanya membalas tweet dari akun twitter TIJA (@ancoltmnimpian) kemudian menyertakan nama pribadi dan nama lain atau partner untuk diajak melihat pertunjukan di Ocean Dream Samudra, Ancol beserta alasannya.

Saat pengumuman diberitahukan, admin akan mengirimkan tiket elektronik melalui direct message Twitter yang telah disesuaikan dengan reservasi sesuai keinginan pribadi. Ternyata masyarakat masih memiliki antusiasme tinggi berkaitan dengan rekreasi bahkan sebelum liburan ‘sebenarnya’ (liburan akhir tahun) dimulai.

Pengunjung Ocean Dream Samudra didominasi oleh para orang tua yang membawa anak-anaknya. Semua atraksi yang terdapat didalamnya tetap beroperasi kecuali Cinema 5D yang sedang dalam pemeliharaan juga perbaikan, ujar Putri Aulia Ferdiyani selaku salah satu pengunjung Ocean Dream Samudra, Ancol.

“Semua orang tetap liburan seperti biasanya disana, cuma bedanya semua orang pakai masker dan menjaga jarak. Kemudian untuk interaksi antar manusia dengan hewan ditiadakan, jadi kita belum bisa untuk mencium lumba-lumba sambil mengambil foto dan sebagainya” tambah Putri.

Saat saya amati, keadaan memang cukup ramai namun protocol kesehatan tetap dijalani. Kursi penonton pada atrraksi lumba-lumba yang padat pada kondisi normal, kini terdapat jarak antar satu pengunjung dengan pengunjung lainnya.

Sepertinya liburan kondusif dapat terwujud apabila masing-masing individu aware dengan semua imbauan kesehatan guna memutus mata rantai Covid-19, dengan demikian siapapun dapat berlibur tanpa mengkhawatirkan tertular virus kala berada di luar rumah.

Liburan tidak semata-mata bermobilisasi atau berkunjung ke tempat yang jauh. Staycation menyediakan konsep alternatif untuk berlibur tanpa rasa khawatir secara singkat dan hemat dari segi waktu juga biaya. Staycation sendiri aadalah akronim dari kata Stay dan Vacation (Bahasa Inggris). Apabila diterjemahkan secara sederhana, Staycation berarti liburan dengan tinggal menupun menetap pada suatu tempat.

Kata Staycation sendiri sebenarnya telah popular sejak tahun 2003 ketika Amerika mengalami krisis ekonomi. Saat ini Staycation tengah menjadi tren yang mengubah lifestyle kebanyakan orang mengenai kebiasaan liburan yang biasa dijalani.

Apabila tidak terlalu penting, ada baiknya untuk menunda atau bahkan tidak dilakukan terlebih dahulu dimasa pandemic Covid-19 seperti sekarang ini. Apabila bepergian seperti liburan atau tuntutan pekerjaan jangan lupa untuk tetap melakukan 3M lalu membawa barang-barang khusus guna menunjang proteksi diri seperti sandsanitizer, tisu basah, serta masker tambahan.

Adapun beberapa tips liburan aman saat Pandemi Covid-19 yakni sebagai berikut:

Satu, tetap patuh terhadap protocol kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan pakai sabun di air mengalir selama kurang lebih 20 detik, menyediakan handsanitizer apabila tidak menemukan tempat cuci tangan, menjaga jaarak serta menghindari kerumunan.

Kedua, pilihlah lokasi berlibur yang tidak padat pengunjung dan berada pada ruang terbuka. Misalnya pegunungan dan pantai. Hindari tempat dimana ruangan tertutup dan sinar matahari maupun udara sulit masuk atau menembus pada tempat itu.

Ketiga, pastikan tubuh dalam kondisi sehat. Apabila ada indikasi kurang enak badan alangkah lebih baik untuk menunda perjalanan dan habiskan waktu liburan bersama keluarga di rumah saja. Jangan sampai menjadi carrier bagi orang lain, sebab yang berbahaya itu ialah Orang Tanpa Gejala (OTG) yang tidak menyadari adanya virus didalam tubuhnya.

Hal ini dapat menyebabkan penularan pasif atau tidak sengaja ketika orang lain turut menyentuh barang yang telah disentuh oleh OTG tersebut. Pastikan liburan aman dan selalu #IngatPesanIbu untuk 3M; memakai masker, mencuci tangan serta menjaga jarak, akan jauh lebih baik apabila 1M ditambahkan lagi yakni menghindari kerumunan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun