Mohon tunggu...
Regina Indah Nuraini
Regina Indah Nuraini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional di Universitas Mulawarman

Saya memiliki hobi menulis dan sedang menulis di platform Medium untuk artikel berbahasa Inggris. Saya memiliki pengalaman di bidang copy-writing dan digital marketing di salah satu perusahaan minum kolagen dan menjadi admin online shop untuk usaha keluarga.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Mengenal Wanita di Mauritania, Obesitas Menjadi Standar Kecantikan

23 Oktober 2022   08:05 Diperbarui: 23 Oktober 2022   08:14 1147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: The Borgen Project

Membicarakan tentang standar kecantikan, teman-teman pasti familiar dengan standar kecantikan seperti berbadan putih, langsing, hidung mancung, dan kaki jenjang bukan? Lalu, bagaimana jika di belahan dunia lain sana ada standar kecantikan yang berbeda 180 derajat tercipta? 

Mauritania merupakan negara di bagian Afrika Utara yang memiliki standar kecantikan berbeda dengan kebanyakan negara di dunia. 

Wanita di Mauritania diwajibkan memiliki badan gemuk dan sehat. Dengan kondisi badan seperti ini, mereka akan terlihat lebih cantik dan memiliki peluang besar untuk menikah.Dikutip dari satu video dokumenter akun youtube Unreporter World dengan judul Young Girls Force-fed for Marriage in Mauritania, pada saat feeding season, gadis-gadis di Mauritania akan dipaksa mengonsumsi sebanyak 9.000 kalori perhari untuk membuat badan mereka berisi dan terlihat lebih cantik.

Tak jarang juga pada saat mengonsumsi makanan-makanan tersebut, mereka jatuh sakit diakibatkan terlalu banyak makanan yang masuk ke dalam perut mereka.

Namun, mereka tidak bisa melakukan apa-apa karena ini merupakan tuntuan dari orang tua mereka.

Tuntutan untuk berbadan gemuk ini didasari oleh keinginan orang tua mereka agar anak-anak mereka bisa dinikahi oleh pria yang mapan sehingga mereka tidak lagi hidup dalam keterpurukan ekonomi, mengingat Mauritania merupakan salah satu kota miskin di Afrika.

Nah, bagaimana nih pendapat teman-teman tentang standar kecantikan di Mauritania?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun