Mohon tunggu...
Regina Indah Krisdianti
Regina Indah Krisdianti Mohon Tunggu... Lainnya - FoodTech'19

Just a lemon tea with ice makes me better

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Storing Food Safety

7 Desember 2021   07:38 Diperbarui: 7 Desember 2021   07:40 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Regina Indah Krisdianti, Dedin Finatsiyatull Rosida*, Sharita Artana Neri, Hedwigis Kenrina Tantri, Arlita Ramadhanty, R. Bagaskara Septiawan S., Reysa Fentiyaridha H.

Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Teknik

UPN "Veteran" Jawa Timur

*Email : dedinbahrudin@gmail.com 

Penyimpanan makanan yang salah akan berdampak bagi kesehatan manusia., untuk itu diperlukan informasi tentang Storing Food Safety / Penyimpanan Pangan yang Aman. Storing Food Safety : Penyimpanan Pangan yang Aman adalah prosedur menata, menyimpan, dan memelihara bahan makanan sebelum kegiatan proses memasak dilakukan. 

Penyimpanan makanan yang tidak higienis dan tidak terkontrol dapat menyebabkan produk memiliki umur simpan yang pendek sehingga berdampak pada terjadinya Food Wasting. 

Tujuan dari penyimpanan bahan pangan adalah aktivitas yang membantu dalam menjaga kualitas dan nilai gizi pangan serta mencegah terjadinya kebusukan. Selain itu, prosedur penyimpanan makanan yang tepat dapat membantu mencegah penyakit yang disebabkan oleh bakteri patogen.

Penyimpanan makanan perlu diperhatikan beberapa bahan pangan memiliki umur simpan yang berbeda-beda yang ditentukan dari : 1) Faktor intrinsik (parameter formulasi dan pemrosesan); 2) Faktor ekstrinsik (suhu, RH, cahaya, tekanan total dan tekanan parsial gas yang berbeda, dan tekanan mekanis termasuk transportasi dan penanganan konsumen); dan 3) Sifat kemasan. 

Jika menyimpan bahan pangan perlu dilakukan urutan pemisahan yang benar. Penyimpanan bahan pangan terdapat pengaturan penyimpanan makanan yang berbeda-beda menurut produknya seperti :

  1. Tingkatan paling atas : digunakan untuk menyimpan makanan siap santap
  2. Tingkatan kedua : digunakan untuk menyimpan produk makanan sisa (setelah dimakan namun belum habis)
  3. Tingkatan ketiga : digunakan untuk menyimpan potongan daging dan ikan segar serta menyimpan telur
  4. Tingkatan keempat : digunakan untuk menyimpan olahan daging giling serta telur
  5. Tingkatan dasar : digunakan untuk menyimpan semua daging unggas

Tips tentang cara menyimpan bahan makanan yang baik yaitu :

  1. Segera simpan bahan pangan yang mudah mengalami kerusakan dan pertahankan dalam suhu 5C (contoh : macam-macam produk daging dan ikan, buah-buahan dan sayuran, susu, telur, keju)
  2. Periksa petunjuk penyimpanan produk pada label kemasan
  3. Waspada terhadap bahan makanan yang mendekati tanggal kadaluarsa dan usahakan untuk segera membuang makanan yang terlihat atau berbau mencurigakan
  4. Selalu memeriksa dan mengamati tanggal kadaluarsa pada produk makanan, jika perlu bisa dengan menambahkan label tanggal ketika Anda membeli makanan tersebut
  5. Pisahkan penyimpanan bahan pangan mentah dengan produk jadi, dengan bahan mentah berada di bagian bawah dan produk jadi / makanan sisa berada di bagian atas
  6. Selalu jaga kebersihan kulkas dan freezer atau ruang penyimpanan lainnya
  7. Hindari kapasitas kulkas yang terlalu penuh
  8. Pada produk segar bisa disimpan dalam wadah tertutup serta dibungkus menggunakan plastic wrap, kantong plastik, atau aluminium foil
  9. Area penyimpanan makanan harus dijauhkan dari serangga, bakteri, tikus dan hewan lainnya, serta dari ancaman pencemaran dari bahan kimia berbahaya
  10. Penyimpanan makanan harus memenuhi prinsip First In First Out (FIFO) dan First Expired First Out (FEFO), yaitu bahan makanan yang disimpan lebih awal dan yang mendekati tanggal kadaluwarsa adalah yang pertama digunakan
  11. Tempat penyimpanan makanan harus sesuai dengan jenis bahan makanannya, contohnya bahan makanan yang mudah rusak segera disimpan di kulkas/freezer dan bahan makanan kering disimpan di tempat yang kering dan tidak lembab
  12. Selalu memeriksa kondisi makanan selama penyimpanan karena makanan dapat disimpan di dalam kulkas selama 3 bulan

Reference :

https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/healthyliving/food-safety-and-storage

https://www.fda.gov/consumers/consumer-updates/are-you-storing-food-safely diakses pada 24 November 2021 pukul 19.00

Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI). 2009.

Depkes RI. 2011. Permenkes RI Nomor 1096/MENKES/PER/VI/2011 tentang Higiene Sanitasi Jasaboga. Jakarta.

Depkes. (2013). Pedoman PGRS Pelayanan Gizi Rumah Sakit. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Kumar, V., S. Chandra, K. Kumar, S.K. Goyal, L. Kumar, dan A. Kumar. 2017. Perishable and non-perishable food products roles in environment- A review. South Asian J. Food Technol. Environ., 3(1) : 465-472

Nuraeni, 2017. Higiene dan Sanitasi Makanan. Semarang: Unnes Press

P. Kendall, Ph.D., R.D., and N. Dimond, M.S., R.D. 2012. Food Storage for Safety and Quality. Food and Nutrition Series Health No 9.310. Colorado State University.

Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor HK.00.06.1.52.4011 tentang Penetapan Batas Maksimum Cemaran Mikroba dan Kimia dalam Makanan. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia.

Purnawijayanti, 2012, Sanitasi Higiene dan Keselamatan Kerja Dalam Pengolahan Makanan, Penerbit Kanisius, Jogyakarta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun