Mohon tunggu...
Regina Dealova
Regina Dealova Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi akuu main voli dan membacaaa

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Zona Perkembangan Proksimal dan Tahap Kognitif: Memahami Perkembanganygotsky dan Piaget

21 Januari 2025   12:56 Diperbarui: 21 Januari 2025   12:56 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Inisiatif atau Rasa Bersalah (Usia Prasekolah, 3-5 tahun),Anak-anak mulai mengeksplorasi dunia dan mengambil inisiatif dalam bermain dan aktivitas lainnya. Mereka belajar untuk merencanakan dan melaksanakan tugas-tugas sederhana. Orang tua yang mendukung dan memberikan kebebasan akan membantu anak-anak mengembangkan rasa inisiatif. Namun, jika anak-anak terlalu dibatasi atau dihukum, mereka dapat mengalami rasa bersalah.

4. Kompetensi atau Inferioritas (Usia Sekolah, 6-11 tahun),Pada tahap ini, anak-anak mulai bersekolah dan belajar keterampilan baru. Mereka berfokus pada prestasi dan pengembangan kemampuan. Dukungan dan pujian dari guru dan orang tua sangat penting untuk membangun rasa kompetensi. Jika anak-anak mengalami kesulitan belajar atau merasa tidak mampu, mereka dapat mengalami rasa inferioritas.

5. Identitas atau Kebingungan Peran (Remaja, 12-18 tahun), Masa remaja adalah periode pencarian jati diri. Anak-anak mulai mengeksplorasi berbagai peran dan identitas untuk menemukan siapa mereka sebenarnya. Dukungan dan pemahaman dari orang tua dan teman sebaya sangat penting untuk membantu remaja menemukan identitas mereka. Jika remaja mengalami kesulitan dalam menemukan identitas mereka, mereka dapat mengalami kebingungan peran.

6. Intimasi atau Isolasi (Dewasa Muda, 18-40 tahun), Pada tahap ini, individu mulai membentuk hubungan intim dan berkomitmen dengan orang lain. Kemampuan untuk membentuk hubungan yang erat dan saling percaya sangat penting untuk kebahagiaan dan kesejahteraan. Kegagalan dalam membentuk hubungan intim dapat menyebabkan rasa isolasi dan kesepian.

7. Generativitas atau Stagnasi (Dewasa Menengah, 40-65 tahun),Individu pada tahap ini berfokus pada kontribusi mereka kepada masyarakat dan generasi berikutnya. Mereka mungkin terlibat dalam pekerjaan, pengasuhan anak, atau aktivitas sosial lainnya yang memberikan rasa makna dan tujuan. Kegagalan dalam menemukan tujuan hidup dapat menyebabkan rasa stagnasi dan ketidakpuasan.

8. Integritas Ego atau Keputusasaan (Dewasa Tua, 65 tahun ke atas), Pada tahap akhir kehidupan, individu merefleksikan hidup mereka dan menilai pencapaian mereka. Jika mereka merasa puas dengan hidup mereka, mereka akan mengembangkan rasa integritas ego. Sebaliknya, jika mereka merasa menyesal atau tidak puas, mereka dapat mengalami keputusasaan.

Kesimpulan:

Teori Erikson memberikan kerangka kerja yang komprehensif untuk memahami perkembangan psikososial manusia sepanjang hidup. Setiap tahap menghadirkan tantangan dan peluang untuk pertumbuhan, dan kemampuan untuk mengatasi krisis pada setiap tahap sangat penting untuk mencapai perkembangan yang sehat dan bermakna. Memahami teori ini dapat membantu kita untuk lebih memahami diri sendiri dan orang lain, serta untuk membangun hubungan yang lebih kuat dan mengatasi krisis dengan lebih efektif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun