Youtube merupakan salah satu platform yang digunakan banyak orang untuk mencari informasi yang mereka inginkan dalam bentuk video. Video-video yang diunggah di Youtube terbagi dalam berbagai kategori seperti hiburan, pendidikan, kesehatan, bahkan politik dan hukum.
Beberapa situs berita online tak jarang memasukkan video Youtube ke dalam artikel mereka. Inilah yang membuat sebuah situs berita online masuk ke dalam kategori multimedia. Multimedia sendiri merupakan gabungan dari beberapa media, seperti: tulisan, foto, audio, maupun video.
Video yang ada di Youtube tidak melulu memiliki kualitas yang baik. Hal ini dikarenakan tagline Youtube yang berbunyi "Broadcast Yourself", di mana setiap orang, baik yang amatir maupun profesional berhak untuk mengekspresikan dirinya melalui video yang diunggahnya di Youtube. Bahkan ada beberapa kanal Youtube yang hanya mengunggah ulang video milik kanal lain.
Menurut University of Vermont, video yang baik dapat dilihat dari bagaimana penonton dapat menaruh perhatian penuh pada konten yang disuguhkan. Topik yang dipilih haruslah menarik dan membuat penonton seolah-olah tidak mengetahui topik yang akan diangkat. Sebaiknya video yang diunggah berdurasi lebih dari empat menit. Kriteria yang dilihat University of Vermont terbagi menjadi dua topik, yaitu: desain dan pesan / konten.
Salah satu video yang akan dinilai menggunakan kriteria dari University of Vermont adalah video berjudul "PKS Game Over di 2019? (ft. Fahri Hamzah), dari kanal Youtube Geolive ID. Video ini membahas mengenai isu yang terjadi antara Fahri Hamzah dan PKS, tentunya dari sudut pandang Fahri Hamzah. Video ini diunggah pada 30 Januari 2019 dan berdurasi 13 menit 21 detik.
Maka dari itu, penilaian untuk video tersebut dilihat dari desainnya ialah:
- Style and Organization:Â Konten video Geolive ID sudah terorganisasi dan sudah berjalan dengan baik. Hal ini dilihat dari transisi di setiap scenenya yang sudah rapi dan sudah terbagi sesuai porsinya, sehingga menjadi logis dan efektif. Namun sayangnya, narator tidak memberikan closing pada akhir video tersebut, jadi setelah narasumber selesai memberikan opininya, video tersebut langsung selesai tanpa ada closing.Â
- Creativity: Video Geolive ID sudah menggunakan tiga angle pengambilan gambar, sehingga video bertema politik ini tidak terkesan monoton. Suara narator dan narasumber sudah terdengar dengan jelas di video tersebut.
Untuk kriteria pesan / konten, terbagi dalam tiga bagian yaitu:
- Content: Narator membuka video dengan menjelaskan topik yang akan diangkat dan memperkenalkan narasumber yang terlibat. Penonton dapat mengikuti arah pembicaraan dengan mudah, karena dalam video juga ditampilkan inti pembicaraan dari Fahri Hamzah per scenenya.
- Quality: Dalam video ini, suara dari narator dan narasumber terdengar sangat jelas. Gambar yang diambil pun memiliki kualitas yang sangat baik.
- Spelling, Usage, Grammar and Mechanics: Narator pada awal video sempat salah menyebutkan nama partai, namun hal tersebut dijadikan sebagai guyonan saja (tidak diambil serius oleh kedua belah pihak). Teks yang ditampilkan dalam video juga sudah menggunakan kalimat yang benar.
Video yang diunggah pada kanal Youtube Geolive ID, secara keseluruhan sudah baik dan memenuhi kriteria penilaian. Geolive ID mampu menyuguhkan informasi menarik yang dikemas secara berbeda. Maka penonton pun dapat tertarik menonton konten dari Geolive ID dan juga dapat menangkap pesan yang disampaikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H