2. Isolasi Sosial Â
Penderita panic attack seringkali menghindari situasi sosial yang dapat memicu serangan, seperti berkumpul dengan teman-teman atau berbicara di depan umum. Hal ini bisa menyebabkan perasaan kesepian atau isolasi sosial, yang memperburuk kondisi mental mereka.
3. Masalah Kesehatan Mental Â
Jika tidak ditangani, panic attack bisa berkembang menjadi gangguan kecemasan umum (GAD) atau gangguan panik yang lebih serius. Hal ini dapat mempengaruhi kualitas hidup mahasiswa secara keseluruhan.
4. Gangguan Fisik
Panic attack yang berulang dapat menyebabkan gangguan fisik, seperti kelelahan kronis, gangguan tidur, atau masalah jantung. Gejala fisik yang muncul sering kali membuat individu semakin cemas, menciptakan lingkaran setan yang sulit diputus.
Penanganan dan Pengelolaan Panic Attack pada Mahasiswa
Untuk mengelola gangguan panic attack, ada beberapa pendekatan yang dapat dilakukan:
- Terapi Kognitif-Perilaku (CBT) Â
CBT adalah salah satu metode psikoterapi yang paling efektif untuk mengatasi gangguan kecemasan, termasuk panic attack. Melalui CBT, mahasiswa diajarkan untuk mengenali dan mengubah pola pikir negatif yang memicu kecemasan serta belajar teknik relaksasi untuk mengatasi serangan.
- Obat-obatan Â
Dalam beberapa kasus, obat-obatan seperti selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs) atau benzodiazepine dapat digunakan untuk mengatasi gejala kecemasan. Penggunaan obat-obatan ini harus di bawah pengawasan dokter, karena bisa memiliki efek samping.
- Manajemen Stres Â
Mahasiswa dapat mengurangi risiko terjadinya panic attack dengan mempraktikkan teknik manajemen stres seperti meditasi, yoga, atau olahraga secara teratur. Melakukan kegiatan yang menyenangkan dan menciptakan rutinitas yang seimbang juga sangat membantu.
-Dukungan Sosial Â
Dukungan dari teman-teman, keluarga, dan sesama mahasiswa sangat penting dalam mengelola gangguan ini. Mereka dapat memberikan penguatan emosional dan membantu menciptakan lingkungan yang mendukung.
-Pendidikan tentang Kesehatan Mental Â
Memberikan pemahaman tentang pentingnya kesehatan mental kepada mahasiswa dapat mengurangi stigma yang terkait dengan gangguan kecemasan. Dengan pengetahuan yang lebih baik, mahasiswa dapat lebih mudah mencari bantuan saat mengalami gejala panic attack.
Panic attack merupakan gangguan yang cukup umum di kalangan mahasiswa dan dapat memiliki dampak yang besar terhadap kualitas hidup mereka, baik dari segi akademik, sosial, maupun kesehatan mental. Penyebabnya bisa sangat beragam, mulai dari tekanan akademik, masalah sosial, hingga kesehatan mental yang buruk. Namun, gangguan ini dapat dikelola dengan pendekatan yang tepat, seperti terapi kognitif-perilaku, penggunaan obat-obatan, dan manajemen stres. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk mengenali gejala panic attack sejak dini dan mencari dukungan yang dibutuhkan untuk mengelola kondisi tersebut.
Referensi