Mohon tunggu...
Regi Mirando
Regi Mirando Mohon Tunggu... Mahasiswa - Salam Pemimpi - Mimpi Itu Luar Biasa

Sosok Pemuda yang berusaha mewujudkan Visi dengan strategi Misi dan dieksekusi dengan Aksi.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Mentari Cinta

3 Januari 2023   21:25 Diperbarui: 3 Januari 2023   21:30 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Rabu, 26 Januari 2022. Cuitan burung berkicau menyambut Raja Siang tiba. Kokok Sang Jago bersahutan membangunkan insan untuk memulai kerja. Gugusan awan mulai berbaris rapi memberi ruang untuk tuannya duduk di singgasananya. Begitulah siklus alami dari makhluk Tuhan yang diciptakan sempurna oleh keAgungan Allah SWT. Daun yang jatuh tidak membenci angin, itulah kata Novelis Masyhur Indonesia Tere Liye. Dengan keAgungan Allah, tak ada setitik debu pun yang bisa bergerak tanpa kuasanya. Begitulah biji yang kecul tak akan mampu bertumbuh tanpa restu dari kuasanya. Begitu hebatnya Allah, Tuhan dari semesta alam.

Cinta Allah kepada mahkluk jauh lebih besar dari besarnya cinta makhluk kepada Sang Khaliq. Petuah ini mutlak dan tidak bisa terbantahkan. Hanya saja dalam kenyataannya kita sebagai makhluk terkadang gagal dalam merespon besarnya cinta yang diberikan Tuhan. Saking besarnya cinta itu hingga tak mampu diri ini memeluknya apalagi bisa menggenggamnya. Ini juga membuktikan bahwa kita adalah makhluk yang lemah. Jika ingin merasakan cinta kasih Tuhan kepada kita salah satu caranya adalah dengan cinta kepada diri sendiri. Sebab cinta kepada diri memberikan bukti bahwa kita cinta terhadap ciptaan Tuhan. Sebab, seringnya kita lupa ataupun memang sengaja abai dan acuh terhadap diri sendiri. Membandingkannya dengan milik orang lain yang menurut kita itu jauh lebih baik dari apa yang kita punya. Padahal, apa yang melekat pada diri kita adalah yang terbaik dengan segala hikmah atas penciptaan Allah SWT atas insan yang bisa sadar akan itu semua.

Setelah mata kuliah selesai dan waktunya untuk rehat sejenak, diri menonton tv. Ya sepertinya biasa kalau bukan berita yang menyajikan informasi aktual, ya selanjutnya adalah cartoon atau sinema serial animasi. Pukul 12 siang, anime dari Jepang yakni Detektif Conan hadir menghibur penonton semuanya. Sebelum lanjut diri mau sedikit curhat terkait tontonan jaman sekarang yang isinya jauh dari kata edukasi. Kenapa animasi dan cartoon jauh lebih menarik dari sinetron atau apalah yang banyak dipertontonkan oleh media sekarang, karena animasi dibuat dengan sepenuh hati dengan tingkatan level masing-masing yang menyajikan kisah yang kadang perlu memutar otak untuk memahaminya.

Seperti serial detektif Conan yang banyak memberikan insight terkait berbagai peristiwa yang real terjadi di bumi ini dengan balutan analisa yang luar biasa, yang mengajarkan kita untuk berpikir logic, sistematis dan terkadang harus berbentuk abstrak juga untuk mencari berbagai kemungkinan yang terjadi. Pada seri hari ini, ada scene yang bisa berkaitan juga dengan judul hari ini. Bahwa dikatakan oleh Detektif Kogoro Mouri yang sebenarnya adalah hasil perkataan Conan yang meminjam tubuh detektif Kogoro untuk menyampaikannya. Diakhir deduksi Conan dari analisis kejadian kecelakaan, Conan berpesan "kalau kau terus memupuk kebencian di hatimu, maka kau takkan bisa melihat keindahan, walaupun itu tampak di depanmu".

Inilah kita, terkadang memenuhi hati kita dengan keburukan yang berasal dari alam rendah. Sehingga hawa nafsu membuncah dan menarik diri kita untuk loncat indah ke dalam jurang duniawi. Tapi, sejauh mana pun sesatnya kita melangkah selama masih ada setitik daya unt6 mengingat siapa diri kita ini dan mengapa bisa ada di dunia ini, maka mentari cinta dari cinta yang Mahasuci pasti akan teris menerangi langkah pabila kita memang ingin berjalan ke arah yang benar. Bukan membelakangi sinar bahkan menjauh. Selagi jiwa masih dikandung badan maka masih besar kemungkinan untuk kembali berbalik lalu berjalan di arah kebenaran.

Lirik Lagu Mentari Cinta

*

Mentari cinta...

Indah berseri...

Hangatkan cinta indah

Bersemi didalam ha..ti...

**

Hangat Sang Surya...

Memeluk diri...

Berlapis rasa cinta

Mendekap rindu slama ini..

Ooouuu... Yee eee

hmmmm... aaa...

***

Berseriiii... ....

Bersemiii... ...

Cin..ta... di hati...

Tercatat kisah.... Oh kita...

Di lembar langit.. lembar samudera

Ouhhhhh

Oh

**

***

Mentari cinta

Mentari cinta

Mentari... cin..taaaa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun