Proklamasi Kemerdekaan merupakan suatu kabar gembira bagi bangsa Indonesia ke penjuru dunia dan menjadi puncak peristiwa perjuangan bangsa Indonesia menentang penjajahan. Proklamasi Kemerdekaan juga menjadi tanda bahwa masa penjajahan sudah berakhir, dan dimulainya kehidupan sebagai bangsa yang sudah merdeka. Peristiwa ini ditandai dengan pembacaan teks proklamasi oleh Ir. Soekarno yang didampingi oleh Drs. Mohammad Hatta pada hari Jumat, 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta Pusat.
Sebelum Indonesia menyatakan kemerdekaan dengan berlangsungnya peristiwa Proklamasi Kemerdekaan, banyak peristiwa yang melatarbelakangi. Contohnya peristiwa dijatuhkannya bom atom di atas Kota Hiroshima (Jepang) oleh Amerika Serikat pada 6 Agustus 1945 dan peristiwa Rengasdengklok.
Sebelum Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta merumuskan teks Proklamasi, mereka terlebih dahulu menghadap Jenderal Nishimura. Dia mengatakan bahwa Jepang tetap akan mempertakankan kekuasaan di Indonesia. Akhirnya, Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta memutuskan untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia tanpa campur tangan Jepang.
Pada malam hari, tanggal 16 Agustus 1945, Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta berada di rumah Laksamana Muda Tadashi Maeda (orang berkebangsaan Jepang) di Jakarta. Mereka merancang pernyataan kemerdekaan sepanjang malam. Kaum aktivis muda menginginkan bahasa yang dramatis dan berapi-api. Namun, untuk menjaga agar tidak menimbulkan terjadinya kekerasan dan menjaga perasaan pihak Jepang. Kemudian, disetujuilah penyataan yang sejuk dan sederhana yang dirancang oleh Ir. Soekarno.
Teks Proklamasi tersebut ditulis tangan oleh Ir. Soekarno, dan merupakan hasil karangan dari Drs. Mohammad Hatta dan Mr. Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo. Adapun tokoh-tokoh yang merumuskan proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia terdiri dari Tadashi Maeda, S. Nishijima, Tomegoro Yoshizumi, S. Miyoshi, Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, dan Mr. Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo.
Pada pagi hari, tanggal 17 Agustus 1945, para perumus teks proklamasi kemerdekaan keluar dari rumah Laksamana Muda Tadashi Maeda. Menjelang pukul 10.00 WIB, para tokoh nasional mulai berkumpul. Tepat pukul 10.00 WIB, upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dimulai. Ir. Soekarno terlebih dahulu menyampaikan pidato singkat, dan dilanjutkan dengan pembacaan teks proklamasi kemerdekaan. Setelah pembacaan proklamasi, Syudanco Latief Hendraningrat mengerek bendera merah putih diiringi lagu "Indonesia Raya". Upacara tersebut diakhiri dengan sambutan walikota Jakarta, Suwiryo dan Dr. Muwardi.
Setelah dibacakan dan dirumuskan di rumah Maeda, isi proklamasi itu kemudian disiarkan melalui radio Jepang. Naskah proklamasi ini sempat masuk ke tempat sampah karena ditinggal begitu saja di rumah Maeda. Kemudian, naskah bersejarah itu diselamatkan oleh B.M. Diah. Dia menyimpannya selama 46 tahun 9 bulan 19 hari, hingga akhirnya, naskah itu diserahkan kepada Presiden Soeharto di Bina Graha pada 29 Mei 1992.
Setelah mengalami perubahan, naskah itu dikenal dengan nama naskah Proklamasi Otentik. Naskah tersebut hasil ketikan Sayuti Melik (tokoh muda yang ikut andil menyiapkan Proklamasi).
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dilaksanakan pada 17 Agustus 1945 bukan sekadar peristiwa sejarah saja, melainkan sebagai sumber kekuatan dan semangat bagi bangsa Indonesia. Sejak saat itu, tanggal 17 Agustus diperingati sebagai Hari Kemerdekaan Indonesia.
Sumber;
Witanti Endang. 2017. "Proklamasi Kemerdekaan". Â Yogyakarta: Istana Media
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H