Kekurangan:
1.Keterbatasan Akses Teknologi: Penggunaan Sapawarga mungkin terbatas bagi masyarakat yang tidak memiliki akses atau keterampilan dalam menggunakan teknologi, seperti mereka yang tinggal di daerah terpencil atau lansia yang tidak terbiasa dengan teknologi.
2.Masalah Privasi dan Keamanan Data: Penggunaan aplikasi ini memerlukan pengumpulan data pribadi pengguna, yang dapat menimbulkan kekhawatiran terkait dengan privasi dan keamanan data jika tidak diatur dengan baik.
3.Ketergantungan pada Infrastruktur Teknologi: Sapawarga bergantung pada infrastruktur teknologi yang stabil dan tersedia secara luas, sehingga rentan terhadap masalah teknis atau gangguan jaringan yang dapat menghambat partisipasi masyarakat.
4.Kesenjangan Digital: Terdapat potensi untuk memperkuat kesenjangan digital antara mereka yang memiliki akses dan kemampuan dalam menggunakan teknologi dan mereka yang tidak, jika tidak ada upaya khusus untuk meningkatkan inklusivitas dan aksesibilitas aplikasi ini.
5.Resistensi dan Ketidakpercayaan Masyarakat: Beberapa kelompok masyarakat mungkin tidak percaya atau resisten terhadap penggunaan Sapawarga karena ketidakpercayaan terhadap pemerintah atau teknologi digital, yang dapat mengurangi efektivitas aplikasi ini dalam meningkatkan partisipasi mereka.
Dengan menyadari kelebihan dan kekurangan tersebut, pemerintah dan pengembang aplikasi dapat mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kelebihan dan mengatasi kekurangan demi memastikan bahwa Sapawarga memberikan manfaat maksimal bagi partisipasi masyarakat dalam proses pemerintahan.
Referensi
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. (2021). Tentang Aplikasi Sapawarga. Diakses pada 15 April 2024.
Badan Ekonomi Kreatif Indonesia. (2020).Â
Sapawarga: Aplikasi Pendukung Pemerintahan di Era Digital. Diakses pada 15 April 2024.