Mohon tunggu...
Reggy Anjas Syahputra
Reggy Anjas Syahputra Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Class is Permanent

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Kesan, Pesan untuk Commuter Line

5 Desember 2015   17:39 Diperbarui: 5 Desember 2015   19:51 666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sabtu, sembilan Mei 2015, mungkin bagi sebagian besar masyarakat tanggal itu menjadi biasa-biasa saja, namun bagi sebagian kecil masyarakat JABODETABEK pengguna jasa transportasi massal Commuter Line termasuk saya, hari itu akan jadi hari yang sangat amat berkesan. Namun hal itu saya kesampingkan dahulu, saya akan menceritakan detail pengalaman saya di hari tersebut. Mari kita mulai. Sabtu itu kebetulan saya ada kuliah dan jadwal saya pada saat itu praktikum pertemuan terakhir di mata kuliah Algoritma Pemrogaman.

Kuliah saya dimulai jam 13.00, namun seperti hari-hari biasa saya berangkat kuliah, saya menyiapkan waktu 2-3 jam sebelum masuk untuk berangkat ke kampus yang bertempat di STT-PLN, Jakarta Barat. Sarana transportasi yang saya gunakan pergi ke kampus tidak lain dan tidak bukan adalah Commuter Line tapi berangkat dari rumah tetep naik motor untuk ke stasiun tepatnya stasiun Kranji. Pukul 09.30 saya sudah siap berangkat ke stasiun, saya berangkat lebih cepat dari biasanya karena tidak ingin terlambat sampai ke kampus.

Sekitar 09.45 saya sampai di stasiun Kranji, memang jarak yg saya tempuh cukup dekat. Setelah tiba, saya langsung masuk ke stasiun dengan menggunakan kartu e-money, kebetulan KMT saya tertinggal di rumah, lalu saya menunggu di jalur 2 stasiun Kranji untuk tujuan Jakarta Kota, tidak lama menunggu CL yang ditunggu tiba. Di dalam CL saya asik main HP sambil chat dengan teman dekat atau bisa dibilang pacar saya, namun saat itu saya tersadar bahwa ada barang yang ketinggalan yaitu Laptop, dan saat itu saya seketika panik namun saya berusaha tenang dan saya menemukan solusi untuk meminjam laptop teman saya yang kost dekat daerah kampus. Mungkin ini awal dari bagian pengalaman ini.

Perjalanan terasa biasa saja tidak ada kendala atau gangguan apapun, saya turun di Manggarai lalu transit ke jalur 5 stasiun Manggarai. Setelah itu saya harus menunggu kereta tujuan Duri/Jatinegara(via Duri). Tidak lama menunggu CL pun datang di jalur 5, saya naik ke CL dengan kondisi yang tidak terlalu penuh seperti hari-hari kerja (Senin-Jumat), kalau di hari kerja dan jam berangkat/pulang kerja yang bisa-bisa saat naik sudah desak-desakan sampai kaki pun susah untuk berpijak, bisa-bisa kaki di gerbong 2 dan badan di gerbong 7 (ini hanya sedikit guyonan hehe), namun mungkin ini longgar karena ini hari Sabtu.

Oke kita lanjutkan saja, tidak lama sekitar pukul 11.15 saya sampai di stasiun Duri (jalur 1) dan saya turun lalu menyebrang je jalur 3, saya harus menunggu sekitar 10-15 menit untuk menunggu kereta tujuan Tangerang berangkat kalau sesuai dengan jadwal. Lima menit kemudian muncul dari arah Grogol menuju Duri masuk kereta Tangerang. Saya dan lain mengantri untuk masuk karena dahulukan penumpang yang turun agar tidak bentrok dan budaya antri memang sangat penting.

Setelah masuk dan duduk, saya mengamati ke gerbong-gerbong lainnya tempat duduk di CL tujuan Tangerang terisi penuh, baik digerbong umum atau di gerbong wanita, dan hanya beberapa orang saja yang terlihat berdiri. Awalnya saya berpikir kesialan tidak membawa laptop tidak akan berlanjut, namun ternyata prediksi saya salah besar. Commuter Line pun akhirnya berangkat sesuai jadwal yaitu 11.30 dari stasiun Duri. Dengan catatan saat bulan Mei, stasiun Grogol, Taman Kota, dan Tanah Tinggi belum berfungsi. Pemberhentian pertama di stasiun Pesing terlihat lancar-lancar saja, orang-orang naik dan turun dengan tertib.

Saya melihat jam dan menunjukan pukul 11.34 lalu berpikir "alhamdulillah gak telat, masih ada waktu buat siap-siap sebelum praktikum" akhirnya CL diberangkatkan dari stasiun Pesing menunu Bojong Indah, perlintasan yang sedikit panjang membuat perjalanan sedikit terasa, namun saat melintasi stasiun Taman Kota(belum aktif) tiba-tiba lampu dan AC padam, saya langsung berpikir "semoga gak kenapa-kenapa" namun yang terjadi akhirnya CL berhenti di stasiun Bojong Indah dan benar saja di stasiun Bojong Indah diberitahukan bahwa ada gangguan pada listrik aliran atas. Akhirnya pintu dibuka dan para penumpang yang bertujuan Bojong Indah turun dan penumpang tujuan lainnya ada yang menunggu di dalam dan diluar kereta.

Setengah jam lebih berlalu penumpang yang lain sudah diberi alternatif transportasi lain dan banyak yang mengikuti saran tersebut, namun saya masih sabar menunggu dan akhirnya tidak lama kemudian pihak stasiun Bojong Indah memberitahu bahwa listrik aliran atas sudah menyala kembali. Perjalanan kami pun dilanjutkan, dan akhirnya saya tiba di stasiun tujuan saya Rawa Buaya dan saya tiba pukul 12.15. Saya melanjutkan perjalanan dari stasiun Rawa Buaya ke kampus dengan berjalan kaki walaupun siang itu panas tapi tidak apa-apa dan kebetulan jaraknya tidak terlalu jauh dan untuk menghemat pengeluaran juga alias irit.

Setibanya di kampus saya menceritakan kejadian-kejadian tadi dengan teman saya, dan teman-teman saya malah meledek "makanya rumah jangan beda planet(Bekasi)" "besok-besok naik roket aja" "makanya gue aja yang nyetir keretanya" "kereta kalo lu yang naik gangguan mulu". Ya begitulah sambutan hangat dari teman-teman saya, padahal saya sudah kepanasan karena berjalan kaki bukan hangat lagi. Akhirnya setelah mengobrol, sholat, makan lalu saya bersiap untuk praktikum, saat praktikum saya tidak terkendala apapun, singkat cerita tibalah waktunya untuk pulang dan saya melihat jam "yes baru setengah 4, maghrib udah nyampe Bekasi terus bisa nonton bola (malam minggu)".

Lalu saya berjalan kaki kembali menuju stasiun Rawa Buaya, sampai Rawa Buaya sekitar pukul 15.45 dan melihat jadwal tujuan Duri masuk Rawa Buaya sekitar 15.48, saya masih aman. Tapi saya curiga kenapa orang-orang pada tidak Tap-In dan menunggu kereta di dalam dan malahan berdirian didekat loket stasiun, ternyata setelah saya menanyakan ke petugas, saya baru dapat penjelasannya.

S: ini kenapa pak? ada gangguan?
P: iya mas
S: gangguan kenapa pak?
P: listriknya mati (listrik bagian atas yang dimaksud petugas)
S: yah sama kaya tadi siang berarti, keretanya dimana sekarang pak?
P: masih Tangerang
S: oh makasih yaa pak
P: iya mas

Saya langsung berpikir semoga cuma gangguan sebentar dan kaya tadi siang sekitar setengah jam sudah beres dan lancar kembali. Akhirnya 10 menit kemudian listrik menyala dan kereta diberangkatkan dari stasiun Tangerang, setelah menunggu 15 menit akhirnya kereta sampai di Rawa Buaya akhirnya kami penumpang naik. Perjalanan lancar, kereta berhenti di Bojong Indah dan Pesing dengan lancar.

Selepas sinyal Pesing ada sedikit kendala seperti tadi siang AC dan lampu tiba-tiba padam, dan benar saja masuk staisun Grogol(belum aktif) kereta kembali bermasalah, listrik aliran atas kembali padam. Penumpang yang terlihat kesal semuanya memaksa keluar (seperti gambar) dan membuka pintu darurat secara manual padahal petugas menginstruksikan untuk tetap di dalam rangkaian kereta.

[suasana di stasiun Grogol]

[Penumpang yang turun ketika listrik mati]

Kami pun banyak yang menunggu untuk kejelasan kelanjutan perjalanan dan banyak juga yang tidak sabar untuk berjalan kaki keluar stasiun Grogol untuk mencari alternatif lain. Saya termasuk orang yang tidak sabar, saya dan orang-orang yang lain nekat berbondong-bondong berjalan kaki menuju stasiun Duri kira-kira jaraknya 2-3 km. Banyak juga yang memilih untuk mencari transportasi lain dan ada juga sebagian yang memilih menunggu kejelasan. Butuh 15-20 menit saya untuk sampai di stasiun Duri dengan berjalan kaki, lumayan lah buat ngencengin otot dan olahraga sore.

Setalah melalui perjalanan yang panjang karena melewati kerikil-kerikil yang ada di rel kereta api, sekitar pukul 16.50 tibalah saya dan yang lain di stasiun Duri. Setibanya disana saya melihat banyak antrian kereta jalur 1, 2, 3, dan 4, dengan bodohnya saya sangat senang sekali "alhamdulillah gak perlu nunggu kereta lagi" tanpa pikir panjang dan tanpa bertanya-tanya saya langsung naik di jalur 2 tujuan Bogor, namun kejanggalan-kejanggalan kembali terjadi, masuk stasiun Tanah Abang kereta sempat ditahan 10 menit, begitupun saat masuk stasiun Karet, lebih parah saat masuk stasiun Sudirman ditahan sangat lama dan saat masuk stasiun Manggarai juga begitu jalannya hanya pelan-pelan dan mengalami antrian sinyal masuk, kurang lebih sekitar jam 17.40 saya dan yang lain baru tiba di Manggarai.

Dengan perasaan suntuk dan kondisi badan yang lelah, saya langsung menyebrang santai ke jalur 4 untuk menunggu tujuan Bekasi. Saat sedang menunggu terdengar pengumuman "penumpang Bekasi rangkaiannya dialihkan lewat Kampung Bandan-Pasar Senen-Jatinegara, karena adanya gangguan di perlintasan Jatinegara" perasaan saya campur aduk dan kesal karena hari ini bertubi-tubi sekali gangguannya, seolah-olah tiada hentinya.

Saya sedikit berpikir positif dan menenangkan diri "oke gue ke Kota aja daripada nunggu disini", saya pun langsung bergegas menyebrang ke jalur 5 naik kereta tujuan Kota (Bogor-Jakarta Kota) setelah naik butuh 20 menit untuk sampai stasiun Jakarta Kota dari Manggarai. Dan saat sampai di Jakarta Kota ternyataaaaaaaaa penumpang Bekasi sangat membludak sekali (seperti gambar)

[Stasiun Jakarta Kota]

[Penumpang Menunggu Kereta Bekasi]

 

kami berhamburan seperti korban bencana alam yang sedang di tempat pengungsian, bisa tergambarkan suasananya seperti gambar di atas. Kereta tujuan Bekasi sudah tersedia di stasiun Jakarta Kota dan tinggal menunggu waktu pemberangkatan melewati Kampung Bandan-Senen-Jatinegara-Bekasi. Kami di dalam CL sudah desak-desakan dan saling tumpang tindih kaki satu sama lain, tidak ada ruang gerak sedikitpun, sesak nafas? pasti, bau badan? pasti, gerah? pasti, tapi kita hanya bisa berharap agar perjalanan dari Kota via Bandan dapat berjalan lancar-lancar saja. Sekitar pukul 18.30 kereta diberangkatkan dari Jakarta Kota, namun sangat-sangat disayangkan dari Jakarta Kota ke Kampung Bandan yang biasanya hanya 5 menit ini sampai 15 menit.

Begitu juga saat memasuki stasiun-stasiun berikutnya, saat masuk di Kemayoran penumpang banyak yang turun, namun permasalahan tidak selesai disitu, sinyal masuk ke Pasar Senen sangat lama, namun ini sangat dimaklumi karena perlintasan Jatinegara-Kampung Bandan adalah perlintasan Kereta Api Jarak Jauh (Kereta Jawa). Sekitar setengah jam lebih penumpang ditahan di Kemayoran, dan pukul 19.30an baru berangkat dari Kemayoran, di dalam CL kami saling bercerita satu sama lain ada beberapa orang yang bilang "ah keretanya kebanyakan gangguan" "pelayanannya payah" "harusnya ditambah dong jalur Manggarai-Jatinegaranya" "bikin kesel aja" "kenapa gangguannya sekarang sih kan ini malem minggu" semua orang saling melontarkan pendapat yang rasional dan irasional karena mereka bercampur aduk dengan lelah yang meyerang dan waktu mereka yang dibuang sia-sia diperjalanan.

Namun selepas perlintasan stasiun Pasar Senen kereta Alhamdulillah berjalan lancar walau sedikit tersendat saat masuk stasiun Jatinegara. Selepas stasiun Jatinegara sampai stasiun Kranji perjalanan lancar-lancar saja Alhamdulillah tapi tidak terasa hari ini benar-benar melelahkan karena sampai Kranji sudah sekitar jam 9 malam.

Dengan penumpang lain kami bisa bertegur sapa untuk bilang "saya duluan ya semuanya" saat mereka turun di stasiun tujuan. Bisa dibayangkan seharusnya dengan estimasi 70-90 menit dari Rawa Buaya(Jakarta Barat)-Kranji(Bekasi) namun ini harus menghabiskan waktu sampai 5-6 jam diperjalanan, Sabtu ini sangat-sangat melelahkan dan mengesankan. Mungkin banyak hal positif dan negatif juga dari hal-hal tersebut. Dan masih banyak juga pengalaman yang tidak terlupakan lainnya, karena saya terhitung rutin menggunakan Commuter Line sebagai alat transportasi umum pilihan nomor satu. Berbagai keganjalan dan kenyamanan dalam pelayanan CL sejauh ini sudah saya nikmati.

[Sedikit Ledekan Dari Teman]

Untuk pihak pengelola dan pengguna Commuter Line JABODETABEK, saya ada sedikit saran sebagai pengguna yang bisa dibilang setia (asikkkkkk). Berikut sedikit saran-saran dari orang awam dari saya.

Untuk Pengguna:
1. Pastikan anda mengerti cara menggunakan Tiket Harian Berjaminan (THB), karena banyak yang terkena denda/suplisi karena salah dalam penggunaannya. Dan uang jaminan Rp. 10.000 tidak dapat kembali.

[Tiket Harian Berjaminan]

2. Untuk pengguna aktif CL dan untuk kemudahan sangat amat disarankan memiki KMT, atau Uang Elektronik (e-money Mandiri, FLAZZ BCA, BRIZZI, BNI TAPCASH). Isi ulangnya pun sangat mudah.

[Kartu Berlangganan - Multi Trip]

[Uang Elektronik dari berbagai Bank]

3. Jika anda pekerja kantoran, anak kuliah, anak sekolah, ibu-ibu yang gaul, kalian bisa menggunakan sosial media untuk memantau kondisi CL, posisi CL, gangguan yang terjadi di stasiun, dan menanyakan jadwal/rute ke tempat tujuan via twitter dan menguhubungi @CommuterLine admin pengelolanya sangat ramah dan baik.

[Akun Twitter Resmi Commuter Line]

4. Anda juga bisa memanfaatkan smartphone anda dan download aplikasi "InfoKRL" di playstore yang dikeluarkan oleh PT KAI langsung, disitu anda bisa melihat rute, jadwal, posisi.

[Aplikasi KRL]

5. Taati pertauran-peraturan yang ada di Stasiun, di dalam Commuter Line, dan Sopan terhadap para petugas agar mereka Welcome terhadap kita. Dan perhatikan instruksi dari petugas yang memberi tahu atau dari pihak stasiun yang menggunakan speaker.

JADILAH PENGGUNA YANG CERDAS, GAES!!!

Untuk pengelola:

1. Fasilitas di setiap stasiun tolong lebih-lebih ditingkatkan lagi, seperti Toilet, Tempat Ibadah, Keramahan Petugas (Penjaga Loket, Satpam, OB, OG). Karena masih sering dijumpai toilet dan tempat ibadah yang kurang layak untuk digunakan. Dan terkadang juga petugas-petugas yang saya sebutkan tadi sedikit kurang ramah menghadapi pertanyaan penumpang.
2. Fasilitas Commuter Line lebih ditingkatkan, terutama dibagian AC/Kipas Angin yang masih sering tidak berfungsi baik, Pengeras suara juga yang terkadang tidak berfungsi dengan baik, Layanan TV(MacroAd) yang masih sering putus-putus saat penayangannya, padahal tayangannya sangat menarik, informatif, lucu (ada standup).
3. Di stasiun jalan-jalan yang digunakan untuk menyebrang terkadang banyak yang berlubang, tolong itu juga diperbaiki.
4. Sistem Tap-In dan Get-Out di Stasiun yang sama dalam 1 jam, tolong jangan diubah karena ini sudah sangat efektif sekali.
5. yang terakhirrrrrr...... MAJUUUUU TERUS COMMUTER LINE!!!

 

SALAM COMMUTER!!! SAYA PENGGUNA DAN SAYA CINTA KRL!!! THE BEST CHOICE FOR URBAN TRANSPORT!!!!!

(foto KMT, THB, MultiTrip Bank bersumber google) (sisanya dokumen pribadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun