Mohon tunggu...
Romeo Saru
Romeo Saru Mohon Tunggu... Administrasi - ASN / Gemar literasi/ Kota Sorong Papua Barat Daya /

"Perbedaan antara sesuatu yang tidak mungkin dan yang mungkin, terletak pada cara berpikir seseorang" -Haryanto Kandani-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kehidupan di Usia 35, antara Pencapaian dan Penyesalan

8 Desember 2024   19:37 Diperbarui: 8 Desember 2024   19:43 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pria Sedang Berpikir ( Sumber gambar: pixabay.com)

3. Brasil -- Kumpul di Alam Terbuka

Pria Brasil sering menghabiskan waktu di ruang terbuka, seperti pantai atau taman. Olahraga seperti sepak bola atau voli pantai bukan sekadar rutinitas, tetapi juga cara mereka melepaskan stres, membangun solidaritas, dan merasa lebih muda meskipun usia bertambah.

4. Italia -- Keseimbangan Dolce Far Niente

Pria Italia percaya pada Dolce Far Niente, yang berarti "nikmatnya tidak melakukan apa-apa". Ini adalah kebiasaan sederhana di mana mereka berhenti sejenak, menikmati makan malam panjang, atau sekadar duduk di balkon sambil memandangi pemandangan. Keseimbangan antara kerja keras dan menikmati hidup menjadi kunci mereka merasa puas.

5. Australia -- Fokus pada Aktivitas Fisik

Di Australia, pria dewasa sering melakukan aktivitas fisik, seperti mendaki gunung, berenang di laut, atau bersepeda. Penelitian menunjukkan bahwa olahraga rutin tak hanya menjaga kebugaran tubuh, tetapi juga mengurangi risiko depresi di usia matang.

Refleksi: Di Mana Kita Sekarang?

Ketika melihat kebiasaan pria di berbagai belahan dunia, ada satu benang merah: mereka mencari keseimbangan dan makna hidup. Momen usia 35 adalah panggung di mana kita bisa memilih---apakah terus merasa tertinggal atau memulai langkah baru yang lebih berarti?

Jika Anda merasa belum mencapai semua impian, ingatlah bahwa kehidupan bukan perlombaan cepat-cepat. Seperti kata pepatah Jepang: "Nanakorobi Yaoki", artinya jatuh tujuh kali, bangkit delapan kali. Selalu ada waktu untuk memperbaiki dan melangkah lebih baik.

---

Penutup:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun