Mohon tunggu...
Romeo Saru
Romeo Saru Mohon Tunggu... Administrasi - ASN / Gemar literasi/ Kota Sorong Papua Barat Daya /

"Perbedaan antara sesuatu yang tidak mungkin dan yang mungkin, terletak pada cara berpikir seseorang" -Haryanto Kandani-

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Efektifkah Ikan Kaleng untuk Semua Daerah? Saatnya Optimalkan Potensi Lokal bagi Program Gizi Sekolah

14 November 2024   06:21 Diperbarui: 14 November 2024   06:26 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia memiliki kekayaan laut yang melimpah, dan banyak daerah pesisir yang berpotensi besar untuk mendukung program gizi bagi anak sekolah. Namun, apakah ikan kaleng adalah solusi terbaik untuk semua wilayah? Dengan memanfaatkan potensi lokal, beberapa daerah bisa lebih optimal dalam menyediakan gizi segar yang menguntungkan masyarakat sekitar. Mari kita telusuri pendekatan pemetaan wilayah yang tepat dalam mendukung program makan gratis anak sekolah!

Efektifkah Ikan Kaleng untuk Semua Daerah? Saatnya Optimalkan Potensi Lokal bagi Program Gizi Sekolah

Program makan gratis bagi anak sekolah yang dicanangkan pemerintah bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi mereka agar tumbuh sehat dan cerdas. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengusulkan ikan kaleng sebagai bahan lauk bergizi dalam program ini, mengingat distribusinya yang mudah dan tahan lama. 

Namun, pemanfaatan ikan kaleng di semua daerah memerlukan pertimbangan lebih mendalam, terutama bagi wilayah yang memiliki potensi sumber daya ikan segar yang melimpah. Di sinilah pentingnya pemetaan wilayah untuk memastikan program makan gratis ini benar-benar bermanfaat.

Pentingnya Pemetaan Wilayah dalam Program Gizi Sekolah

Distribusi ikan kaleng dapat sangat efektif di daerah yang minim sumber daya perikanan, seperti wilayah pedalaman atau daerah dengan akses terbatas ke laut. Ikan kaleng yang memiliki masa simpan panjang dan kemudahan distribusi cocok untuk daerah-daerah ini. Namun, di daerah pesisir dengan potensi perikanan yang baik, seperti Kota Sorong di Papua Barat Daya, ikan kaleng justru kurang efisien dan tidak sepenuhnya memanfaatkan potensi lokal.

Dengan melakukan pemetaan wilayah, pemerintah dapat menentukan daerah mana yang sebaiknya menerima ikan kaleng dan daerah mana yang dapat memanfaatkan potensi lokal untuk menyediakan ikan segar. Pemetaan ini penting agar program gizi sekolah dapat berjalan dengan efektif dan memberikan dampak yang lebih luas pada ekonomi masyarakat setempat.

Potensi Perikanan Kota Sorong: Bukti Kekayaan Laut yang Bisa Dimanfaatkan

Kota Sorong adalah salah satu contoh daerah yang memiliki potensi perikanan laut yang luar biasa. Berada di wilayah pesisir Papua Barat Daya, Sorong terkenal dengan hasil lautnya yang melimpah, mulai dari ikan cakalang, tuna, hingga ikan pelagis kecil yang kaya akan nutrisi. Keberadaan industri perikanan lokal dan UMKM yang mengolah hasil laut di Sorong seharusnya menjadi perhatian utama dalam mendukung program gizi berbasis potensi lokal.

Pemanfaatan ikan segar di Sorong tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan gizi anak sekolah secara optimal tetapi juga dapat mendorong perekonomian masyarakat setempat. Jika potensi lokal ini diberdayakan dalam program makan gratis, UMKM di Sorong bisa mendapatkan manfaat ekonomi lebih besar dan masyarakat bisa menikmati ikan segar yang berkualitas tinggi tanpa harus bergantung pada ikan kaleng.

Kombinasi Gizi dan Kearifan Lokal untuk Program yang Lebih Tepat Sasaran

Dengan memanfaatkan potensi perikanan di daerah seperti Sorong, program makan gratis ini dapat lebih efektif dan berkelanjutan. Anak-anak sekolah bisa mendapatkan nutrisi optimal dari ikan segar, yang cenderung lebih kaya protein dan asam lemak omega-3 dibandingkan ikan kaleng. Selain itu, pendapatan masyarakat sekitar dapat meningkat karena adanya permintaan dari program ini.

Sementara itu, untuk daerah yang memang sulit mengakses ikan segar, ikan kaleng tetap menjadi alternatif yang sangat berguna. Pemerintah dapat menyesuaikan distribusi ikan kaleng ke daerah-daerah terpencil atau pedalaman yang tidak memiliki potensi perikanan yang memadai, atau bila perlu menggantinya dengan komoditi bergizi lokal seperti daging atau bahan pangan lain yang sesuai dengan kearifan lokal setempat.

Kesimpulan: Pemetaan Wilayah adalah Kunci Efektivitas Program

Untuk mencapai tujuan gizi yang optimal, program makan gratis bagi anak sekolah sebaiknya disesuaikan dengan potensi lokal setiap daerah. Kota Sorong, dengan potensi perikanannya yang melimpah, seharusnya memanfaatkan sumber daya ini melalui pengolahan ikan segar oleh UMKM lokal. Di sisi lain, ikan kaleng tetap menjadi pilihan tepat untuk daerah yang kurang atau tidak memiliki akses ke sumber daya perikanan laut.

Pemetaan wilayah ini memungkinkan pemerintah untuk menjalankan program yang lebih hemat biaya, efektif, dan memberikan dampak positif pada ekonomi lokal. Dengan menyesuaikan program sesuai potensi daerah, kita tidak hanya meningkatkan gizi generasi penerus bangsa, tetapi juga membangun kesejahteraan masyarakat setempat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun