Kombinasi Gizi dan Kearifan Lokal untuk Program yang Lebih Tepat Sasaran
Dengan memanfaatkan potensi perikanan di daerah seperti Sorong, program makan gratis ini dapat lebih efektif dan berkelanjutan. Anak-anak sekolah bisa mendapatkan nutrisi optimal dari ikan segar, yang cenderung lebih kaya protein dan asam lemak omega-3 dibandingkan ikan kaleng. Selain itu, pendapatan masyarakat sekitar dapat meningkat karena adanya permintaan dari program ini.
Sementara itu, untuk daerah yang memang sulit mengakses ikan segar, ikan kaleng tetap menjadi alternatif yang sangat berguna. Pemerintah dapat menyesuaikan distribusi ikan kaleng ke daerah-daerah terpencil atau pedalaman yang tidak memiliki potensi perikanan yang memadai, atau bila perlu menggantinya dengan komoditi bergizi lokal seperti daging atau bahan pangan lain yang sesuai dengan kearifan lokal setempat.
Kesimpulan: Pemetaan Wilayah adalah Kunci Efektivitas Program
Untuk mencapai tujuan gizi yang optimal, program makan gratis bagi anak sekolah sebaiknya disesuaikan dengan potensi lokal setiap daerah. Kota Sorong, dengan potensi perikanannya yang melimpah, seharusnya memanfaatkan sumber daya ini melalui pengolahan ikan segar oleh UMKM lokal. Di sisi lain, ikan kaleng tetap menjadi pilihan tepat untuk daerah yang kurang atau tidak memiliki akses ke sumber daya perikanan laut.
Pemetaan wilayah ini memungkinkan pemerintah untuk menjalankan program yang lebih hemat biaya, efektif, dan memberikan dampak positif pada ekonomi lokal. Dengan menyesuaikan program sesuai potensi daerah, kita tidak hanya meningkatkan gizi generasi penerus bangsa, tetapi juga membangun kesejahteraan masyarakat setempat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H