Mohon tunggu...
Romeo Saru
Romeo Saru Mohon Tunggu... Administrasi - ASN / Gemar literasi/ Kota Sorong Papua Barat Daya /

"Perbedaan antara sesuatu yang tidak mungkin dan yang mungkin, terletak pada cara berpikir seseorang" -Haryanto Kandani-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dari Jakarta ke Bandung, Cinta dan CR400AF

13 November 2024   11:54 Diperbarui: 13 November 2024   12:07 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Regas duduk di kursi kereta cepat CR400AF dengan perasaan campur aduk antara gugup dan bersemangat. Ini pertama kalinya ia akan bertemu Anna, perempuan asal Surabaya yang baru dikenalnya lewat sosial media. Keduanya sepakat bertemu di Bandung, dan perjalanan di atas kereta cepat ini terasa seperti pertanda baik bagi pertemuan pertama mereka.

Tepat di sampingnya, tiba-tiba duduk seorang perempuan dengan wajah cerah dan senyum lebar. Anna, tentu saja. Regas menoleh, lalu mengerjap kaget, tak percaya wanita yang hanya ia kenal lewat layar kini benar-benar ada di sampingnya.

"Akhirnya kita ketemu juga, ya," kata Anna sambil terkekeh. "Siap-siap disuperspeed nih, Mas Regas."

Regas tertawa kecil, mencoba menenangkan degup jantungnya. "Siap, Nona Anna. CR400AF ini, bukan kaleng-kaleng. Katanya bisa ngebut sampai 350 km/jam, lho."

Anna mengangguk. "Iya, dan katanya nih, desainnya aerodinamis banget. Jadi kita bisa melaju cepat tanpa berasa guncangan."

Kereta mulai bergerak perlahan, meninggalkan Stasiun Halim. Anna melirik layar di atas kursi yang menunjukkan kecepatan kereta yang terus bertambah.

"Wah, udah 250 km/jam, Mas!" seru Anna bersemangat. "Kalau naik angkot, mungkin ini baru angin lewat di sebelah kita."

Regas tertawa, mengikuti candaan Anna. "Iya, kalau di Papua, ini baru secepat motor trail di jalan tanah." Ia lalu menunjuk panel digital yang ada di depan mereka. "Ini teknologi CR400AF. Katanya buatan Tiongkok, dan di sana disebut kereta 'Fuxing,' yang artinya kebangkitan. Pas banget, ya, buat ngebangun hubungan baru?"

Anna tersenyum geli, mengangguk setuju. "Kamu bener, Regas. CR400AF ini kayak kereta masa depan buat kita. Kapan lagi kita bisa sampai Bandung cuma dalam 45 menit?"

Obrolan mereka terus mengalir, dari kereta cepat hingga impian masing-masing. Setiap informasi tentang CR400AF yang Regas ceritakan membuat Anna terpesona, bukan hanya pada keretanya, tetapi juga pada pria di sampingnya yang begitu antusias dengan cerita sejarah dan teknologi.

"Bayangkan, Anna," katanya, "Rangkaian listrik di kereta ini dibuat super efisien, biar bisa jalan cepat tapi tetap hemat energi. Rasanya kayak kereta ini pengen kasih kita waktu lebih buat dihabiskan bareng di Bandung."

Anna tertawa lagi. "Wah, so sweet sekali, ya. Kalau begitu, kita harus manfaatkan waktu ini buat berkenalan lebih dalam lagi."

Senyum di wajah Regas mengembang lebar, dan tanpa sadar ia mulai menceritakan lebih banyak tentang dirinya. Dalam 45 menit yang terasa singkat itu, mereka tidak hanya terhubung oleh teknologi CR400AF, tetapi juga oleh cerita-cerita, canda, dan kehangatan.

Saat mereka tiba di Bandung, Regas sadar bahwa perjalanannya bukan hanya menuju kota baru, tetapi juga menuju awal baru dengan Anna. Di antara suara pengumuman dan langkah kaki yang turun dari kereta, Regas dan Anna berjalan berdampingan, siap menjelajahi lebih dari sekadar kota, tapi juga peluang hubungan yang baru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun