Mohon tunggu...
Romeo Saru
Romeo Saru Mohon Tunggu... Administrasi - ASN / Gemar literasi/ Kota Sorong Papua Barat Daya /

"Perbedaan antara sesuatu yang tidak mungkin dan yang mungkin, terletak pada cara berpikir seseorang" -Haryanto Kandani-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pandangan Orang Tua: Ujian Nasional, Apa yang Dipertaruhkan untuk Anak?

13 November 2024   09:30 Diperbarui: 13 November 2024   09:34 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi belajar anak _sumber gambar : istockphoto

Orang tua yang berpikir kritis tentang hal ini sering merasa dilema. Di satu sisi, mereka ingin anak-anak mencapai nilai yang baik, tetapi di sisi lain, mereka berharap anak-anak bisa belajar dengan cara yang menyenangkan, bukan dengan tekanan berlebihan yang membuat belajar hanya demi nilai. Kekhawatiran ini membawa pertanyaan: apakah UN benar-benar mempersiapkan anak-anak untuk kehidupan nyata, atau justru mengalihkan fokus mereka dari belajar yang sesungguhnya?

4. Kecemasan Mengenai Masa Depan Anak Setelah Ujian Nasional

Orang tua juga kerap merasa cemas tentang dampak nilai UN pada masa depan anak-anak mereka. Nilai UN sering kali menjadi salah satu faktor utama dalam menentukan sekolah atau universitas yang bisa mereka masuki. Bagi orang tua, ini bisa berarti bahwa nilai UN yang tidak memuaskan akan menghambat akses anak ke pendidikan yang mereka inginkan.

Selain itu, ada kekhawatiran bahwa kegagalan dalam mencapai nilai yang diharapkan bisa merusak kepercayaan diri anak. Banyak orang tua menyadari bahwa anak-anak mereka bekerja keras, namun ketika hasilnya tidak sesuai harapan, rasa percaya diri mereka bisa terguncang. Mereka khawatir bahwa kegagalan di UN bisa berdampak jangka panjang pada cara anak-anak memandang potensi dan masa depan mereka.

5. Harapan Akan Sistem yang Lebih Berfokus pada Pengembangan Siswa

Banyak orang tua berharap agar sistem pendidikan bisa bergerak ke arah yang lebih berfokus pada pengembangan potensi dan minat siswa daripada sekadar mengejar nilai UN. Mereka menginginkan agar anak-anak mereka tidak hanya diukur melalui angka, tetapi juga dinilai melalui keterampilan, kreativitas, dan kemampuan berpikir kritis.

Sebagai alternatif, beberapa orang tua mendukung gagasan evaluasi yang lebih fleksibel dan beragam, seperti penilaian berbasis proyek, portofolio, atau bahkan asesmen yang lebih personal. Dengan demikian, anak-anak bisa mengembangkan kemampuan yang sesuai dengan bakat dan minat mereka, tanpa merasa terbebani oleh satu ujian penentu.

Kesimpulan: Menemukan Keseimbangan Antara Prestasi dan Kesehatan Anak

Pada akhirnya, perspektif orang tua terhadap Ujian Nasional penuh dengan dilema antara harapan akan prestasi dan kekhawatiran akan kesejahteraan anak. Mereka ingin anak-anak sukses dalam pendidikan, tetapi tidak dengan mengorbankan kesehatan mental dan kualitas belajar. Kekhawatiran ini membuka peluang bagi perubahan sistem pendidikan yang lebih menitikberatkan pada proses belajar yang holistik, relevan, dan sesuai dengan kebutuhan generasi masa depan.

Dengan mempertimbangkan perspektif dan kekhawatiran orang tua, sistem pendidikan bisa menciptakan suasana yang lebih mendukung bagi siswa untuk berkembang, bukan hanya untuk lulus ujian. Pada akhirnya, pendidikan yang baik adalah pendidikan yang tidak hanya mengukur keberhasilan dengan nilai, tetapi juga dengan kepuasan belajar dan kemampuan hidup yang sesungguhnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun