Dengan berfokus pada UN, peran guru sering kali terbatas pada "pelatih" untuk menghadapi soal ujian. Padahal, peran guru seharusnya lebih dari sekadar mempersiapkan siswa menghadapi ujian. Tanpa UN, guru bisa lebih berperan sebagai mentor dan pembimbing yang memfasilitasi perjalanan belajar siswa. Mereka bisa lebih leluasa mengembangkan kurikulum yang relevan, kreatif, dan berbasis proyek yang memberikan siswa pengalaman nyata dalam penerapan ilmu.
5. Menyiapkan Generasi yang Lebih Siap Menghadapi Tantangan Dunia Nyata
Ujian Nasional hanya mengukur hasil belajar dalam bentuk nilai akademis, namun tidak sepenuhnya mencerminkan kemampuan siswa dalam kehidupan nyata. Tanpa UN, pendidikan bisa berfokus pada keterampilan hidup yang lebih praktis, seperti komunikasi efektif, kerjasama tim, berpikir analitis, dan kreativitas. Keterampilan ini jauh lebih penting dalam menghadapi tantangan karier dan kehidupan di masa depan.
Kesimpulan
Penghapusan Ujian Nasional bisa menjadi langkah besar menuju sistem pendidikan yang lebih adaptif, inspiratif, dan relevan bagi perkembangan siswa. Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang menginspirasi dan memberdayakan siswa untuk berkembang sesuai potensi mereka, bukan hanya sekadar nilai. Jika sistem pendidikan di Indonesia berani fokus pada pembelajaran bermakna tanpa tekanan ujian nasional, kita bisa berharap terciptanya generasi yang lebih kreatif, adaptif, dan siap menghadapi tantangan global.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H