Mohon tunggu...
Romeo Saru
Romeo Saru Mohon Tunggu... Administrasi - ASN / Gemar literasi/ Kota Sorong Papua Barat Daya /

"Perbedaan antara sesuatu yang tidak mungkin dan yang mungkin, terletak pada cara berpikir seseorang" -Haryanto Kandani-

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengapa Pernikahan Kadang Terasa Sunyi: Perspektif Psikologis dan Solusi

12 November 2024   04:03 Diperbarui: 12 November 2024   04:37 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernikahan sering dianggap sebagai perjalanan indah yang diiringi cinta dan kebersamaan. Namun, tak sedikit pasangan yang mendapati diri mereka merasa sendirian, meskipun memiliki pasangan di sisinya. Mengapa pernikahan yang awalnya hangat bisa berubah menjadi sunyi? Artikel ini membahas akar masalah lonely marriage, tanda-tanda yang sering terabaikan, serta solusi yang bisa membantu pasangan menemukan kembali kedekatan emosional yang hilang.

Mengapa Pernikahan Kadang Terasa Sunyi: Perspektif Psikologis dan Solusi

Pernikahan adalah ikatan yang didasarkan pada cinta dan komitmen, namun perjalanan pernikahan tak selalu mudah. Bagi sebagian pasangan, ikatan tersebut bisa berubah menjadi hubungan yang sepi dan hambar, sebuah fenomena yang sering disebut sebagai lonely marriage atau pernikahan yang sepi. Apa yang menyebabkan hal ini terjadi? Mengapa banyak pasangan merasa terasing dalam pernikahan mereka? Mari kita telusuri akar permasalahannya dan cari tahu bagaimana mengatasinya.

1. Tanda-Tanda Pernikahan yang Mulai Terasa Sepi

Kesepian dalam pernikahan tidak selalu jelas terlihat dan bisa terselubung dalam rutinitas sehari-hari. Berikut adalah beberapa tanda yang dapat menjadi sinyal bahwa hubungan mulai terasa sunyi:

Minimnya Komunikasi yang Berkualitas: Percakapan yang terjadi hanya seputar rutinitas, seperti pekerjaan atau urusan anak, tanpa melibatkan perasaan atau hal-hal yang lebih mendalam.

Menjauh Secara Emosional: Salah satu atau kedua pasangan mungkin merasa kurang diperhatikan atau tidak didukung secara emosional.

Menurunnya Kedekatan Fisik: Interaksi fisik, baik dalam bentuk kasih sayang maupun keintiman, berkurang drastis.

Lebih Sering Merasa Nyaman Sendiri: Ketika Anda merasa lebih nyaman sendiri daripada bersama pasangan, ini bisa menjadi sinyal adanya jarak emosional.

2. Mengapa Pernikahan Bisa Terasa Sepi?

Beberapa faktor psikologis dan praktis berkontribusi terhadap munculnya kesepian dalam pernikahan. Berikut adalah beberapa di antaranya:

Perubahan Prioritas: Seiring waktu, pasangan mungkin mulai terfokus pada karier, anak, atau tanggung jawab lainnya sehingga mengabaikan waktu bersama pasangan.

Kurangnya Ekspresi Emosi: Menahan perasaan atau kurangnya komunikasi terbuka bisa menumpuk menjadi jarak emosional.

Kehilangan Koneksi di Tingkat Nilai dan Tujuan: Pasangan mungkin mengalami perubahan nilai atau pandangan hidup yang menyebabkan ketidakcocokan dalam jangka panjang.

Stres dan Tuntutan Hidup: Stres pekerjaan atau finansial juga bisa mengalihkan perhatian dari hubungan, membuat pasangan kurang memiliki energi untuk menjaga kehangatan dalam pernikahan.

3. Mengatasi Kesepian dalam Pernikahan

Mengembalikan kehangatan dalam pernikahan memerlukan usaha kedua belah pihak. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengatasi pernikahan yang terasa sepi:

Memperbaiki Komunikasi: Lakukan percakapan terbuka dan jujur mengenai perasaan yang dialami. Cobalah untuk mendengarkan dengan empati dan saling memahami.

Luangkan Waktu Berkualitas Bersama: Sediakan waktu untuk aktivitas bersama yang menyenangkan dan membangun kedekatan, seperti berjalan-jalan, memasak bersama, atau menghabiskan akhir pekan berdua.

Terbuka dalam Mengekspresikan Perasaan: Jangan ragu untuk berbagi perasaan positif atau kekhawatiran dengan pasangan. Mengungkapkan apresiasi dan cinta dapat menciptakan ikatan yang lebih erat.

Pertimbangkan Bantuan Profesional: Konsultasi dengan psikolog atau konselor pernikahan bisa memberikan perspektif baru dan membantu pasangan menemukan solusi atas masalah mereka.

4. Membangun Kembali Ikatan Emosional

Mengatasi pernikahan yang terasa sepi bukanlah proses instan. Dibutuhkan niat dan usaha yang tulus dari kedua belah pihak. Dengan komunikasi yang sehat, komitmen untuk saling memahami, dan dukungan emosional, pasangan bisa membangun kembali koneksi yang mungkin sempat hilang. Pada akhirnya, hubungan pernikahan yang hangat dan penuh dukungan emosional adalah fondasi penting dalam menjalani kehidupan bersama dengan penuh makna.

---

Pernikahan adalah perjalanan panjang yang penuh dengan tantangan dan kebahagiaan. Ketika hubungan terasa sepi, selalu ada cara untuk mengatasinya dan menemukan kembali makna dari ikatan yang dibangun bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun