Program beasiswa LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) telah menjadi salah satu investasi besar pemerintah dalam membangun SDM unggul. Dengan menyediakan pembiayaan penuh bagi pendidikan lanjut, baik di dalam maupun luar negeri, LPDP diharapkan melahirkan pemimpin dan profesional yang berkontribusi langsung pada pembangunan Indonesia. Namun, pertanyaannya tetap relevan: bagaimana memastikan para lulusan ini memberikan kontribusi nyata bagi bangsa? Dan apakah dana yang dialokasikan LPDP sudah sesuai dengan kebutuhan prioritas nasional?
1. Menanamkan Mindset Kontribusi Sejak Seleksi.
Langkah pertama yang krusial adalah memastikan bahwa sejak awal, proses seleksi LPDP tidak hanya menekankan pada kemampuan akademis, tetapi juga pada komitmen kontribusi.Â
Melibatkan penilaian mendalam mengenai visi para pelamar dalam membawa dampak bagi bangsa dapat menjadi filter awal yang kuat. Calon penerima harus benar-benar memahami bahwa beasiswa ini bukan sekadar jalan untuk mencapai prestasi pribadi, melainkan investasi bangsa yang harus dikembalikan melalui kontribusi nyata.
Baca juga: Indonesia dan China Mantapkan Kerja Sama Ekonomi Biru, Dorong Pertumbuhan Ekonomi Maritim2. Menghubungkan Bidang Studi dengan Prioritas Nasional.
Untuk memastikan relevansi, perlu adanya penyesuaian kurikulum dan disiplin ilmu yang didanai LPDP agar sesuai dengan prioritas nasional. Misalnya, Indonesia saat ini membutuhkan banyak ahli dalam bidang energi terbarukan, ketahanan pangan, teknologi digital, dan kesehatan. Penetapan kuota bagi bidang-bidang ini dapat memastikan bahwa lulusan LPDP memiliki keterampilan yang langsung relevan untuk menjawab tantangan di dalam negeri.
3. Memperkuat Program After care dan Arah Penempatan.
LPDP bisa mengembangkan program after care, atau pendampingan bagi lulusan setelah masa studi mereka selesai. Misalnya, dengan menyediakan pendampingan untuk mencari peluang kerja di sektor-sektor strategis atau sektor pemerintah.
Lulusan LPDP juga bisa diarahkan untuk mengisi posisi yang memiliki peran signifikan dalam pemerintahan, BUMN, atau sektor swasta yang mendukung pembangunan nasional. Langkah ini dapat meminimalkan "brain drain" dan memastikan bahwa keterampilan mereka digunakan di tempat yang membutuhkan.
4. Mengukur dan Mengakui Dampak Kontribusi.